Junta Militer Myanmar Makin Beringas: 19 Pedemo Ditembak Mati Saat Hari Parade Militer
Dalam pidatonya, Jenderal Min Aung Hlaing menegaskan kembali janjinya untuk mengadakan pemilu baru di Myanmar.
TRBIUNPEKANBARU.COM - Kondisi Myanmar belum pulih.
Malah makin parah.
Terbaru, setidaknya 19 pedemo Myanmar ditembak mati oleh aparat, Sabtu (27/3/2021).
Insiden ini terjadi saat junta militer Myanmar merayakan Hari Angkatan Bersenjata dengan parade militer di ibu kota Naypyidaw.
AFP mengonfirmasi sembilan pedemo tewas di Mandalay, tiga di negara bagian Shan, satu di kota Bagan, dan enam di Yangon.
Media lokal mencantumkan jumlah korban yang lebih tinggi. Laporan dari Reuters menyebutkan 50 orang di demo Myanmar ditembak mati.
Baca juga: Amalan Malam Nisfu Syaban, Doa Malam Nisfu Syaban Serta Bacaan Niat Puasa Syaban 1442 H
Baca juga: Sama Anaknya Sahabatan, Sama Ayahnya Naik Pelaminan, Jadinya Sahabatku adalah Anakku: Gimana Lagi
Para pengunjuk rasa diberitakan menyerbu jalanan Yangon, Mandalay, dan kota-kota lainnya meski militer Myanmar sudah memperingatkan bakal menembak di kepala dan punggung.
"Ini hari memalukan bagi aparat keamanan," kata Dr Sasa juru bicara CRPH, grup anti-junta yang dibuat oleh anggota parlemen yang digulingkan.
"Para jenderal militer merayakan Hari Angkatan Bersenjata setelah mereka membunuh lebih dari 300 warga sipil tak bersalah," katanya seraya memperkirakan jumlah korban tewas sejak kudeta Myanmar 1 Februari.
Baca juga: Lihat Leher Istrinya Merah, Pria Ini Naik Pitam, Sempat Pergok Kakek 71 Tahun di Depan Kamar Kosnya
Baca juga: Viral Video Penampakan Tanah Makam di Padang Pariaman Tiba-tiba Naik Misterius 1,5 Meter
Melansir Nikkei Asia, parade militer tersebut ditayangkan di saluran televisi yang dikendalikan oleh junta militer.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin menghadiri acara tersebut. Pada Jumat (26/3/2021), Formin bertemu dengan Jenderal Min Aung Hlaing.
Dalam pidatonya, Jenderal Min Aung Hlaing menegaskan kembali janjinya untuk mengadakan pemilu baru di Myanmar.
Jenderal Min Aung Hlaing mengklaim, tentara terpaksa merebut kekuasaan pada 1 Februari karena dia menuduh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) telah mencurangi pemilu.
Baca juga: Sakit, Pria Ini Malah Tertawa Bahagia, Padahal Istrinya Dilecehkan di Depan Mata Kepalanya Sendiri
Baca juga: Anak Buah Salah Gerebek di Kamar Kolonel TNI, Kasatresnarkoba Cantik Ini Akhirnya Kena Mutasi
Dia menambahkan, beberapa pemimpin partai telah dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan tindakan hukum telah diambil terhadap mereka.
Sementara itu sebuah grup aktivis menghitung total pedemo Myanmar ditembak mati militer mencapai hampir 380 sampai hari ini.
