Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sempat Tak Sadarkan Diri, Mimpi Berada di Padang Mahsyar, Pasien Covid-19 di Riau Bersyukur, Kenapa?

Sempat Tak Sadarkan Diri dan mimpi berada di padang mahsyar , itulah yang dialami seorang Pasien Covid-19 di Riau dan hal ini membuat ia bersyukur

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Nolpitos Hendri
Istimewa
Sempat Tak Sadarkan Diri, Mimpi Berada di Padang Mahsyar, Pasien Covid-19 di Riau Bersyukur, Kenapa? 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Sempat Tak Sadarkan Diri dan mimpi berada di padang mahsyar , itulah yang dialami seorang Pasien Covid-19 di Riau dan hal ini membuat ia bersyukur bisa bertemu Ramadhan 2021 dan melaksanakan puasa.

Pasien Covid-19 di Riau yang sempat Tak Sadarkan Diri dan mimpi berada di padang mahsyar itu adalah Bambang Prayetno dan ia merupakan warga Dumai, Provinsi Riau.

Bambang Prayetno adalah seorang jurnalis di Dumai yang pernah divonis Positif Covid-19 sehingga ia tercatat sebagai Pasien Covid-19 di Riau dan menjalani perawatan di RSUD Dumai dan saat itulah ia sempat Tak Sadarkan Diri dan mimpi berada di padang mahsyar .

Maka, Ramadhan 2021 atau Ramadhan 1442 Hijrah ini merupakan Ramadhan yang sangat berarti bagi Bambang Prayetno.

Bambang‎ merasa sangat bersyukur bisa dipertemukan pada bulan yang penuh berkah ini, bersama keluarganya.

Pasalnya Bambang sempat satu bulan berjuang melawan keganasan dari Virus Corona

Menurutnya, satu bulan melawan Virus Corona bukanlah hal yang mudah, bahkan dirinya sempat Tak Sadarkan Diri dan merasa hampir mati dibuat oleh Covid-19

‎Bambang menceritakan awal mula dirinya divonis terinfeksi Covid-19 , yang mana menjadi sorang jurnalis merupakan pekerjaan yang sangat rentan terinfeksi Covid-19 .

Pasalnya dalam mencari fakta untuk dibuat berita, tentunya harus berhadapan dengan berbagai narasumber. 

Ia mengaku, tidak pernah terpikir bisa terkena Covid-19 , pasalnya dalam menerapkan protokol kesehatan bisa dikatakan ketat.

Masker tak pernah tinggal saat melakukan peliputan, bahkan handsanitizer selalu ‎tersedia di dalam tasnya. 

Lebih lanjut di ceritakannya, sebelum ditetapkan terinfeksi Virus Corona, Ia sempat mengalami demam pada 28 Februari 2021.

Awalnya ia menyangka hanya demam biasa dan meminum obat penurun panas. 

Akan tetapi, tambahnya, selama kurang lebih satu minggu panas badannya tak kunjung sembuh.

Bahkan ia mulai sulit bernafas atau sesak di dalam dada. 

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved