'Terpaksa Pak karena Perlu Uang, Makanya Nekat Berbuat Ini' Pelaku Begal Meringis Kesakitan

Ampun pak saya tobat, pelaku begal ini tak kuasa menahan sakit usai mendapat perawatan di rumah sakit.

Editor: Budi Rahmat
tcooklaw.com
'Terpaksa Pak karena Perlu Uang, Makanya Nekat Berbuat Ini' Pelaku Begal Meringis Kesakitan 

Dia tak mengindahkan tembakan peringatan keatas, akhirnya diarahkan ke betis kanan pelaku, dan dengan mudah pelaku ditangkap. Setelah mendapatkan perawatan di RS Bari Palembang, pelaku langsung dibawa ke Mapolrestabes Palembang untuk diproses hukum lebih lanjut.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Irvan Prawira Satya Putra melalui Kasat Reskrim Kompol Tri Wahyudi didampingi Kanit Ranmor Iptu Irsan Ismail membenarkan satu begal di atas jembatan Ampera kembali diringkus.

"Sudah 2 dari 3 pelaku kita tangkap, kini kita masih memburu satu pelaku yang belum tertangkap, dan dihimbau lebih baik menyerahkan diri saja," ungkap Tri.

Menurut dia, begal yang ditangkap ini merupakan residivis, pernah 10 bulan dipenjara, kemudian tercatat pengakuannya sudah 2 kali menodong diatas Jembatan Ampera.

"Pelaku diberikan tindakan tegas terukur lantaran berusaha melawan saat akan ditangkap, kini pelaku kembali masuk bui dan atas ulahnya akan dikenakan pasal 365 dengan ancaman kurungan diatas 5 tahun," ungkap Tri.

Sementara itu, tersangka begal Gandi Saputra saat diwawancarai mengakui perbuatannya ikut melakukan aksi menodong di atas jembatan Ampera bersama pelaku Yogi dan satu DPO.

"Terpaksa pak karena perlu uang, makanya nekat berbuat ini," katanya sambil menahan sakit dikakinya usai betisnya ditembus timah panas.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, aksi kejahatan di atas Jembatan Ampera Palembang kembali terjadi.

Kali ini, RAS (22) warga Kecamatan Bukit Kecil Palembang menjadi korban penodongan saat melintas di jembatan kebanggan wong kito ini.

Peristiwa itu dialami korban, sekira pukul 20.05, Rabu (14/4/2021). Dimana korban ditodong oleh tiga orang menggunakan senjata tajam. Bahkan korban diancam akan dibunuh jika tidak memberikan harta benda yang dimiliki.

Akibatnya, korban kehilangan dompet yang berisikan uang tunai Rp 150 ribu, surat menyurat seperti KTP, NPWP, SIM C, Id Card Kerja, ATM Bank Sinarmas, dan lainnya.

Kejadian sendiri bermula saat korban berjalan di atas Jembatan Ampera, lalu dihadang oleh tiga orang laki-laki. Korban langsung dipegang oleh dua orang hingga tak bergerak, sedangkan satu orang lainnya menodongkan senjata tajam.

Korban yang ketakutan dengan ancaman pembunuhan akhirnya menyerahkan dompet.

Saat pelaku ingin mengambil Hp, korban melawan dan akhirnya dipukul. Setelah itu ketiga pelaku langsung pergi begitu saja.

"Saya pulang kerja pak, ditodong di atas Ampera oleh 3 orang laki laki."

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved