Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tsunami Covid Melanda India, Ribuan Jiwa Berpotensi Binasa Saat Oksigen Mulai Menipis

Saat ini, gelombang kasus Covid-19 di India mencapai 500.000 kasus per hari.  Sebanyak 5.700 orang berpotensi meninggal setiap harinya.

Maude BRULARD / AFP
Rumah sakit di New Delhi dibanjiri pasien Covid-19 

TRIBUNPEKANBARU.COM - India dilanda Tsunami Covid-19. Warga negri Bollywood terancam binasa jika pemerintah negara itu tak juga segera bertindak.

Saat ini, gelombang kasus Covid-19 di India mencapai 500.000 kasus per hari. 

Sebanyak 5.700 orang berpotensi meninggal setiap harinya.

Rumah sakit ndian telah dibanjiri pasien, dan setidaknya dua rumah sakit di ibukota Delhi melaporkan mereka kehabisan oksigen.

Sejumlah pasien konon meninggal saat menunggu persediaan baru datang.

Dilansir dari Express.co.uk, saking parahnya, politisi India, Saurabh Bharadwaj, yang dirawat di rumah Delhi sampai memohon bantuan di media sosial unutk penambahan oksigen. 

“Banyak orang bergantung pada oksigen dan tanpa oksigen, orang-orang ini akan mati seperti ikan mati jika tidak ada air.

"Ini adalah waktu bagi semua untuk bekerja sama."

Pada hari Selasa, kepala menteri Delhi Arvind Kejriwal memberikan peringatan atas rendahnya jumlah pasokan oksigen di seluruh rumah sakit kota yang memperingatkan bahwa mereka bisa habis dalam beberapa jam.

“Krisis oksigen yang serius terus berlanjut di Delhi

“Saya kembali mendesak pusat untuk segera menyediakan oksigen ke Delhi. Beberapa rumah sakit ditinggalkan hanya dengan beberapa jam oksigen. ” di akun Twitter miliknya.

Warga negara di seluruh negeri juga harus meminta bantuan mendesak dengan cara mereka sendiri, dengan beberapa menggunakan saluran media sosial mereka untuk melakukannya.

Grup WhatsApp meminta bantuan segera untuk tetangganya yang sudah lanjut usia yang menunjukkan gejala virus korona yang memburuk.

Pesan yang dilihat oleh Guardian yang dikirim ke grup chat lingkungan berbunyi: “Perlu bantuan mendesak. Gupta dalam kondisi yang sangat buruk.

“Mereka membutuhkan oksigen tetapi tidak dapat menemukannya. Tolong bantu."

Berawal ritual mandi bersama di Sungai Gangga

India berubah menjadi zona kremasi massal pasca umat Hindu India menggelar Ritual Kumbh Mela di Sungai Gangga.

Ritual sakral tersebut membuat kasus Covid-19 di negara itu melonjak drastis,.

Bahkan, korban tewas akibat Covid di India bisa sepuluh kali lebih tinggi daripada yang dilaporkan secara resmi, menurut analisis jumlah yang dibakar di krematorium.

Dilansir dari Dailymail, sebanyak 314.835 infeksi lainnya dilaporkan pada hari Kamis, rekor dunia untuk angka kasus harian, sementara kementerian kesehatan mengatakan ada 2.074 kematian.

Infrastruktur kesehatan India pun bertekuk lutut oleh gelombang kedua Covid-19.

Gelombang kedua ini dinyatakan tiga kali lebih besar dari gelombang pertama.

Dalam gelombang kedua ini, varian virus Covid-19 pun jauh lebih menular.

Pada awal tahun, India mengira telah mengalahkan pandemi dan telah memulai kampanye vaksinasi massal.

Masker dan jarak sosial disingkirkan. Kerumunan dalam festival keagamaan pun marak.

Tapi sekarang kota-kota diisolasi lagi, obat anti-virus seperti redesivir beredar di pasar gelap. 

Tabung oksigen dijarah, kapal tanker diberi pengawalan bersenjata untuk mengangkut logistik.(Tribunpekanbaru.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved