Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Depresi Picu Pria di Riau Habisi Nyawa Sendiri Pakai Cara Ini,Berobat ke RSJ Gegara Terpukul Hal Ini

Depresi picu pemuda di Riau nekat habisi nyawa sendiri dengan cara ini. Pernah berobat ke RSJ gegara terpukul hal ini, yaitu kematian ayahnya

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
Ist
Depresi Picu Pria di Riau Habisi Nyawa Sendiri Pakai Cara Ini,Berobat ke RSJ Gegara Terpukul Hal Ini.Foto: Barang bukti di TKP. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Depresi picu pemuda di Riau nekat habisi nyawa sendiri dengan cara ini. Pernah berobat ke RSJ gegara terpukul hal ini, yaitu kematian ayahnya.

Pemuda berinisial RZ ditemukan tewas gantung diri dirumahnya yang berlokasi di Dusun I Kabun Desa Limau Manis Kecamatan Kampar.

Pria berusia 28 tahun itu merupakan warga Dusun I Kabun Desa Limau Manis Kecamatan Kampar.

Pemuda itu ditemukan tewas karena gantung diri di rumahnya, Selasa (27/4/2021) malam.

Diketahui bahwa korban mengalami depresi sejak beberapa bulan lalu setelah kematian ayahnya.

Menurut pihak keluarga, bahwa korban pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru untuk konsultasi dan berobat jalan, hingga akhirnya korban mengakhiri hidupnya.

Berdasarkan penuturan Kapolsek Kampar AKP Marupa Sibarani, peristiwa ini berawal, Selasa (27/4) sekira pukul 18.45 WIB.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunpekanbaru.com)

Dikatakannya, ibu korban bernama Nursiah baru saja berbuka puasa dan tidak menemukan anaknya RZ.

Selanjutnya yang bersangkutan berusaha mencari anaknya itu ke kamarnya.

Ketika akan dilihat di kamar, ibu korban kemudian mendapati pintu kamar anaknya itu dalam keadaan terkunci dari dalam.

Kemudian, sang ibu mencoba mengintip dari celah pintu dan terlihat korban tengah berusaha gantung diri.

"Melihat hal itu ibu korban langsung berlari keluar rumah mencari pertolongan kepada tetangganya," jelasnya.

Beberapa saat kemudian saksi bersama warga mendobrak pintu kamar korban dan mendapati korban dalam keadaan tergantung menggunakan seutas tali nilon dan sudah tidak bernyawa lagi.

Ibu korban bersama warga kemudian menurunkan korban dari tali yang menjerat lehernya.

Lalu satu warga lain memberitahukan hal ini kepada Bhabinkamtibmas Desa Limau Manis.

Usai menerima laporan, tidak berapa lama Bhabinkamtibmas Desa Limau Manis bersama anggota unit Reskrim Polsek Kampar tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Tim kita di sana sesaat setelah kejadian telah melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti dan mendata serta meminta keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, dari hasil pengecekan petugas, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Pihak keluarga juga menolak dilakukan otopsi karena sangat meyakini kematian korban adalah akibat gantung diri

Sebelum Bunuh Diri Ruslan Pamit pada Istrinya Lewat Video Call

Ilustrasi
Ilustrasi (NET)

Sebelumnya, di Kabupaten Kampar juga terjadi peristiwa serupa.

Seorang pria nekat akhiri hidupnya dengan cara gantung diri disebuah rumah di Desa Kusau Makmur.

Pria bernama Ruslan Surbakti (30), warga Dusun IV Kp Damai Sei Kuning Desa Kusau Makmur Kecamatan Tapung Hulu ini diketemukan warga dalam kondisi gantung diri di dapur rumah.

Warga sekitar rumahnya mengetahui yang bersangkutan gantung diri dari telpon istri korban.

Kapolsek Tapung Hulu AKP Try Widyanto Fauzal mengatakan berdasarkan keterangan istri korban, Lia (25) yang mengaku sebelum bunuh diri suaminya sempat video call dengan dirinya.

Ia menjelaskan peristiwa ini bermula, Rabu (17/3/2021) sekitar pukul 04.00 WIB saat korban datang ke rumah mertuanya.

Sesampai di sana pihak keluarga berencana membawa korban untuk berobat ke klinik Aris di Desa Sukaramai.

"Saat itu korban menolak karena merasa tidak memiliki penyakit, setelah itu korban kembali pulang kerumahnya, sementara istri dan anaknya tetap berada di rumah mertuanya," jelasnya.

Sekitar pukul 08.31 WIB, korban menelepon mertuanya melalui video call, namun saat itu dijawab oleh istrinya.

Dalam percakapan itu korban berkata, "Aku pergi ya," dan saat itu terlihat korban sedang persiapan gantung diri.

"Melihat itu, istri korban mematikan Hp lalu menghubungi tetangganya bernama Ingantan Sinulingga dan Sada Prare Gurusinga yang merupakan saksi untuk meminta mereka segera datang ke rumahnya untuk mengecek suaminya yang diduga melakukan bunuh diri," jelasnya.

Sesampai di rumah korban, saksi melihat korban dalam keadaan gantung diri di dapur dan sudah tidak bernyawa lagi.

"Atas kejadian itu saksi memanggil warga sekitar, lalu secara bersama menurunkan korban saat itu juga dan kemudian mengganti pakaian korban," tuturnya.

Ia menjelaskan, saat petugas tiba, korban sudah diturunkan dan pihak keluarga sedang mengadakan doa bersama pendeta.

Dirinya menuturkan pihaknya telah melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari saksi-saksi.

Lebih lanjut disampaikan bahwa pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban dan kemudian membuat surat pernyataan penolakan, yang diserahkan kepada pihak Kepolisian.

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

( Tribunpekanbaru.com / Ikhwanul Rubby )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved