Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Sibuk Dengan Mudik, Malaysia Hingga Singapura Sudah Siaga Tsunami Covid-19

Lonjakan tersebut tentunya bisa menjadi pertanda akan adanya tsunami Covid-19 varian baru.

TAUSEEF MUSTAFA / AFP
Tsunami Covid-19 di India 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pasca terjadinya tsunami Covid-19 di India, negara-negara di kawasan Asia kini tengah siaga Covid-19.

Negara-negara tersebut saat ini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. 

Lonjakan tersebut tentunya bisa menjadi pertanda akan adanya tsunami Covid-19 varian baru.

Bagaimana dengan Indonesia yang kental dengan tradisi mudik jelang lebaran?

Berikut beberapa negara yang tengah mencatatkan kenaikan infeksi corona:

- Thailand

Kementerian Kesehatan Thailand pada Minggu (2/5/2021) melaporkan 1.940 kasus virus corona baru. Sementara, angka kematian mencapai 21 kasus untuk hari kedua.
Ini merupakan jumlah kematian harian tertinggi sejak pandemi dimulai.

Reuters memberitakan, Thailand sebagian besar mengendalikan virus pada awal pandemi melalui penutupan dan kontrol perbatasan yang ketat.

Tetapi gelombang ketiga mematikan yang dimulai pada awal April termasuk varian B.1.1.7 yang sangat mudah ditularkan dan telah menyumbang sekitar setengah dari total kasus dan kematiannya.

Angka hari Minggu kemarin membuat total infeksi yang dikonfirmasi di negara itu sejak pandemi dimulai tahun lalu menjadi 68.984. Adapun total kematian saat ini mencapai 245 kasus.

Sejauh ini, Thailand telah memvaksinasi hampir 1,5 juta orang, kebanyakan pekerja medis dan orang-orang yang rentan, menggunakan dosis impor vaksin Sinovac China dan AstraZeneca.

Program vaksinasi massal akan dimulai pada bulan Juni dengan dosis AstraZeneca yang diproduksi secara lokal.

Pendaftaran vaksin dibuka untuk umum pada akhir pekan ini dengan target vaksinasi 70% orang dewasa di negara berpenduduk lebih dari 66 juta orang itu.

- Singapura

Singapura memperketat lagi pembatasan sosial menyusul merebaknya lagi wabah Covid-19 di negara kota ini.

Bahkan, Singapura tidak mengesampingkan kemungkinan "pemutus arus" lain seperti menerapkan lockdown. Namun, Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong mengatakan, Singapura berharap dapat menghindari situasi itu dengan kebijakan pembatasan yang baru diumumkan.

Kementerian Kesehatan Singapura pada Selasa (4 Mei) mengumumkan pengetatan lebih lanjut dari langkah-langkah penanganan Covid-19, termasuk membatasi pertemuan sosial dan mengurangi jumlah pengunjung berbeda ke sebuah rumah dari 8 orang menjadi lima orang mulai 8 Mei hingga 30 Mei.

Pengetatan lain, proporsi karyawan yang diizinkan kembali ke tempat kerja juga akan berkurang selama periode yang sama, sementara kapasitas akan berkurang di tempat-tempat wisata, perpustakaan, tur, dan acara MICE.

Sumber: Kontan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved