Indonesia Sibuk Dengan Mudik, Malaysia Hingga Singapura Sudah Siaga Tsunami Covid-19
Lonjakan tersebut tentunya bisa menjadi pertanda akan adanya tsunami Covid-19 varian baru.
“Saya pikir penting bagi kami untuk mengklarifikasi bahwa kami tidak mengesampingkan kemungkinan pemutus sirkuit. Tentu kami berharap bahwa kami tidak akan sampai di sana dan kami harus melakukan apa yang kami bisa dengan serangkaian tindakan yang baru saja kami umumkan ini,” kata Gan seperti dikutip Channel News Asia.
"Dengan kerja sama dan dukungan semua warga Singapura, saya pikir kami mungkin akan dapat menghindari situasi pemutus sirkuit tetapi kami tidak dapat mengesampingkan itu," tambahnya.
Ia menegaskan, Pemerintah Singapura akan terus waspada, memantau situasi dan akan menyesuaikan tindakan.
Menteri Pendidikan Lawrence Wong menyamakan rangkaian pembatasan baru sebagai langkah "kembali ke Fase 2".
Ia menambahkan bahwa situasi saat ini "tidak persis sama" dengan tahun lalu ketika pemutus sirkuit alias lockdwon diterapkan.
Periode pemutus sirkuit diberlakukan dari 7 April hingga 1 Juni tahun lalu, dengan langkah-langkah yang mencakup sekolah berbasis rumah dan sebagian besar tempat kerja ditutup.
- Malaysia
Malaysia pada hari Rabu (5/5/2021) memberlakukan pembatasan pergerakan di ibu kota Kuala Lumpur. Langkah ini diambil seiring meningkatnya jumlah infeksi Covid-19.
Kebijakan ini semakin menambah jumlah penguncian yang telah diterapkan di seluruh negeri.
Mengutip Reuters, Kuala Lumpur akan diberlakukan beberapa tindakan penguncian mulai Jumat selama dua minggu.
Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan dalam sebuah pernyataan, pembatasan ini termasuk larangan kegiatan sosial, makan di dalam ruangan, dan perjalanan antar distrik.
Beberapa bagian dari negara bagian Selangor di sekitarnya, wilayah terkaya Malaysia, juga akan diisolasi akhir pekan ini.
Data Reuters menunjukkan, Malaysia telah mengalami kebangkitan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir, di mana negara itu melaporkan 3.744 kasus baru pada hari Rabu.
Dengan demikian, total kasus corona di Malaysia mencapai 424.376 kasus.
Negara Asia Tenggara itu memulai kampanye vaksinasi Covid-19 pada bulan Februari dengan suntikan Pfizer-BioNTech dan Sinovac.
Pada hari Rabu, Malaysia meluncurkan program inokulasi paralel bagi orang-orang yang secara sukarela menerima vaksin AstraZeneca di tengah kekhawatiran publik atas keamanannya.
