Pemalak Ngaku Dapat Restu Kapolda, Pejabat Humas Polda Sumut Bantah Sebut Pelaku Mengarang
Menyikapi aksi pelaku pemalakan yang viral dapat restu Kapolda, Polda Sumut menegaskan tidak pernah ada Kapolda bernama Endang Bachtiar di Sumut.
Kasus ini kemudian tidak dilanjutkan setelah korban tidak membuat laporan dan pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Mereka tidak ada yang mau melaporkan ini. Jadi pelaku bikin pernyataan tidak akan mengulangi kejahatan itu lagi. Dengan begitu, mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu lagi," kata Janpiter.
Aksi Pelaku Viral di Media Sosial
Aksi dua preman kampung di Medan yang minta-minta uang ke pedagang viral di media sosial.
Tak hanya minta uang dengan cara kasar, dua pemuda itu pun menjual-jual nama organisasi kepemudaan, Pemuda Pancasila.
Bahkan pemuda itu mengaku telah mendapat izin dari Kapolda untuk mengutip sejumlah uang dari para pedagang di Kota Medan.
Dari caption di video, peristiwa itu terjadi di dekat SPBU di Jalan H Anif, Medan, Sumatera Utara.
Video yang diunggah akun @medanheadlines.news itu memperlihatkan seorang pelaku mengaku tidak takut dilaporkan ke polisi.
Pelaku juga menyebut dirinya telah minta izin ke kapolda bernama Endang Bachtiar.
Baca juga: Israel Sebut Bela Diri Balas Roket Hamas, Tapi dari 65 Korban Tewas di Gaza Sepertiganya Anak-anak,
Namun, dari hasil pencarian, tidak ditemukan kapolda dengan nama tersebut.
"Mau bayar enggak, kalau enggak enggak usah jualan di sini. Mau kau laporin polisi pakai video itu enggak takut kami. Kami resmi. Mau video, enggak takut kami," ujar pelaku.
"Jadi kek mana coba bang," ujar perekam video.
"Ya abang bayar,".
"Kau mau ngadu gitu, ngadu ke polisi. Kami tak sebodoh kau, tahu kau. Saya dari Pemuda Pancasila. Pungli enggak kalau kami surat ada. Surat aku ada,".
"Ini dari Pemuda Pancasila masak tukang ngutip-ngutip. Kami rakyat yang mencari rezeki. Kek gini. Cuma nyari Rp 1.000, Rp 2.000, dia tinggal minta Pak, tengok ni. Ini orangnya ya pak. Tolong dibereskan ini Pak," ujar perekam.