Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Super Model AS Bella Hadid Kutuk Israel, Sebut Tentara Zionis Sebagai Penjahat Kemanusiaan

Super Model cantik asal Amerika Serikat Bella Hadid mengutuk kekejaman Israel yang memborbadir kawasan Palestina dalam beberapa hari terakhir.

Penulis: Rinal Maradjo | Editor: Rinal Maradjo
instagram@bellahadid
Super Model Amerika Serikat Bella Hadid 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Super Model cantik asal Amerika Serikat Bella Hadid mengutuk kekejaman Israel yang memborbadir kawasan Palestina dalam beberapa hari terakhir.

Kutukan itu diunggah oleh Bella Hadid lewat akuns instagramnya @Bella Hadid.

Ia menyatakan, kekejaman yang dilakukan Israel atas Palestina bukanlah masalah agama.

Melainkan masalah kekejaman kemanusiaan yang dilakukan oleh sebuah ekstrimis dengan mengatasnamakan negara.

Selain itu, Bella Hadid juga memberikan dukungan yang tegas terhadap rakyat Palestina yang hingga saat ini terus menerus ditindas oleh Israel.

“Tidak ada tempat untuk perilaku seperi ni !!! Apalagi di tahun 2021 !!!! #freepalestine," tulisnya.

Ia menyebutkan, kecamannya terhadap Israel bukanlah untuk menyebarkan kebencian pada salah satu pihak.

"Ini tentang penjajahan Israel, pembersihan etnis, pendudukan militer, dan apartheid atas orang-orang Palestina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun! " katanya.

Ia juga menulis tentang pengalamannya menjadi seorang wanita berdarah Palestina, yang lahir di Amerika Serikat.

"Saya telah diberitahu sepanjang hidup saya bahwa siapa saya: seorang wanita Palestina," lanjutnya..

Ia menyebutkan, ayahnya Mohammed Hadid adalah orang yang sering disebut tidak memiliki negeri asal karena ia lahir di Palestina.

"Dan saya tegaskan, Palestina sangat nyata dan orang-orang Palestina memiliki negara untuk tinggal dan hidup berdampingan, " tegasnya.

Bangga jadi Muslim

Bella Hadid sendiri dikenal sebagai super model asal Amerika yang bangga dengan keislamannya.

Dalam wawancaranya dengan majalah Porter, ia menceritakan tentang masa lalu sang ayah yang dulunya adalah seorang pengungsi dan bercerita tentang agama Islam.

“Ia adalah sosok yang relijius dan ia selalu shalat bersama kami. Saya bangga sebagai Muslim,” ujar Bella Hadid yang dikutip dari Porter Magazine 2017.

Saat Presiden Donald Trump mengumumkan larangan masuk ke Amerika bagi pengungsi Suriah dan beberapa negara lain yang mayoritas Islam pada Januari lalu,

Bella Hadid dan saudarinya, Gigi Hadid pun ikut turun ke jalan di New York memprotes kebijakan tersebut.

Bella Hadid, Gigi Hadid, dan adik lelakinya, Anwar Hadid merupakan keturunan Palestina dan Belanda.

Sang Ayah, Mohamed Hadid, lahir di Nazareth dan pernah tinggal di Suriah dan Lebanon sebelum pindah ke Amerika pada usia 14 tahun.

Dalam wawancaranya dengan majalah Elle, Bella memutuskan untuk ikut berunjuk rasa karena latar belakangnya mengajakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan penghormatan dan perlakuan yang layak.

Palestina Membara

Serangan Israel terhadap Palestina tak hanya terjadi di Jalur Gaza,

ketegangan juga meningkat di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pekan lalu.

Hal itu dikarenakan pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina dari daerah tersebut.

Pengusiran itu memicu solidartias warga Palestina di daerah-daerah lain.

Mereka menilai, penguasa Israel telah bertindak teramat semena-mena dengan mencaplok kawasan yang menjadi pemukiman warga Palestina sejak beratus-ratus tahun silam.

Israel sendiri mencaplok kawasan Sheikh Jarrah untuk dijadikan sebagai kawasan pemukiman bagi kelompok sayap kanan Isrel.

Tidak hanya itu, kekejaman Israel juga berlangsung di kompleks masjid Al Aqsa Yerusalem. Kawasan yang menjadi situs suci bagi umat Islam sedunia.

Ketegangan di Yerusalem telah berkobar menjadi gangguan terburuk di kota itu.

Pemicunya adalah aksi polisi anti huru hara Israel yang mengusir umat Islam hari masjid Al Aqsa pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Sejak saat itu, bentrok tak bisa dihindari di kompleks masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.

Akibatnya, lebih dari 700 warga Palestina terluka.

Atas tindakan itu, kelompok HAMAS pun bereaksi dan memperingatkan Israel untuk menarik semua pasukannya dari kompleks masjid dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

( Rinal Sagita / Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved