Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bahaya! Malaysia Jadi Target Serangan Israel, Usai Hacker Malaysia Bobol 120 Situs Database Israel

Laporan media Channel 13 menyebut Malaysia masuk dalam daftar target serangan Israel, usai hacker Malaysia bobol 120 situs Israel berisi database

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Gambar oleh jorono dari Pixabay
Bahaya! Malaysia Jadi Target Serangan Israel, Usai Hacker Malaysia Bobol 120 Situs Database Israel. Foto: Bendera Malaysia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Laporan media Channel 13 menyebut Malaysia masuk dalam daftar target serangan Israel, usai Hacker Malaysia bobol 120 situs Israel berisi database.

Pasukan Israel diberi lampu hijau untuk menargetkan serangan ke semua sekutu Hamas, termasuk serangan terhadap Malaysia , Turki dan Iran.

Lampu hijau untuk menyerang Malaysia dan sekutu Hamas itu diungkapkan oleh Jonathan Schanzer, orang yang berpengaruh dan juga pejabat di Amerika Serikat pada Sabtu (15/5/2021).

Pekan lalu, nama Malaysia menjadi sorotan dunia setelah sekelompok Hacker dari Malaysia berhasil meretas lebih dari 120 situs Israel yang melibatkan database Israel tersebut. 

Keberhasilan dan kehebatan kelompok Hacker dari Malaysia secara tidak langsung telah mempengaruhi sistem keamanan siber Israel.

Tak ketinggalan adalah para warganet Malaysia yang konsisten melontarkan komentar di halaman Facebook Israel dalam mengutuk tindakan mereka terhadap Palestina.

Jonathan Schanzer dalam akun Twitter-nya, mengonfirmasi bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diberikan 'lampu hijau' dalam menyasar sekutu Hamas termasuk Turki, Qatar, Iran hingga Malaysia.

“Channel 13 melaporkan bahwa IDF telah memberikan lampu hijau untuk menargetkan ‘semua’ operator Hamas di ‘semua’ level, baik di dalam maupun di luar Gaza. Implikasi yang jelas untuk Iran, Turki, Qatar, Malaysia, dll”, tulisnya.

Pernyataan yang dilontarkan itu pun rupanya mendapat perhatian serius dari Kementerian Dalam Negeri Malaysia tentang ancaman dari pasukan Israel

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Seri Hamzah Zainudin menginformasikan kepada masyarakat agar tenang karena situasi di dalam negeri masih terkendali.

Sebelumnya, pernyataan dari Angkatan Bersenjata Malaysia di mana para peretas dari Israel siap melakukan serangan balik setelah sejumlah besar situs web dan basis data mereka diretas melalui #OpsBedil dan #OpsIsrael.

Menyerang dengan 'Kekuatan Penuh'

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan pasukan Israel di Gaza akan belanjut dengan "kekuatan penuh".

Netanyahu mengatakan itu ketika dilaporkan ada 42 orang yang tewas dalam serangan udara oleh pihak Palestina yang meratakan 3 bangunan, seperti yang dilansir dari Sky News pada Minggu (16/5/2021).

Komentar pria 71 tahun tersebut muncul saat Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas kekerasan, dengan sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres yang menyerukan diakhirinya segera kekerasan dalam konflik Palestina dan Israel.

Mengutip dari Kompas.com, Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di televisi,

"Kampanye kami melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh. Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketentraman Anda, warga Israel. Ini akan memakan waktu."

Sementara serangan tunggal Israel paling mematikan dalam konflik selama sepekan, membuat jumlah orang yang tewas di wilayah Palestina sejak pertempuran meletus pada Senin lalu (10/5/2021) menjadi 188, termasuk 55 anak-anak.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ada 16 wanita dan 10 anak di antara yang tewas dalam serangan udara pada Minggu pagi waktu setempat (16/5/2021) saat sejumlah rumah dihancurkan.

Militer Israel mengatakan kematian itu "tidak disengaja".

Disebutkan bahwa itu terjadi saat menargetkan kehancuran sistem terowongan militan, yang menyebabkan rumah-rumah juga hancur.

Kelompok militan Palestina Hamas dan Jihad Islam mengatakan 20 pasukannya telah tewas sejak kekerasan meletus.

Namun, Israel mengklaim jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi karena mereka merilis nama dan foto dari tersangka operasi yang dikatakan telah "dieliminasi".

Membuka pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas konflik yang sedang berlangsung, sekretaris jenderal Antonio Guterres mengatakan permusuhan itu "sangat mengerikan" dan pertempuran harus segera dihentikan.

Dia mengatakan "Perserikatan Bangsa-Bangsa secara aktif melibatkan semua pihak menuju gencatan senjata segera".

Tetapi memperingatkan bahwa kekerasan di Gaza "hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong lebih jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian".

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, meminta komunitas internasional untuk "mengambil tindakan sekarang untuk memungkinkan para pihak mundur dari jurang".

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al Malki mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa "tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkan kengerian yang dialami rakyat kami,"

Menyebutkan keluarga dan anak-anak yang terbunuh oleh serangan udara Israel.

"Israel membunuh warga Palestina di Gaza, satu keluarga pada satu waktu," sebutnya.

"Israel mencoba untuk mengusir warga Palestina dari Yerusalem.

Mengusir keluarga, satu rumah, lingkungan pada satu waktu.

Israel mengeksekusi rakyat kami, melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Malki.

Dia menambahkan, "Setiap kali Israel mendengar seorang pemimpin asing berbicara tentang haknya (Israel) untuk membela diri, semakin berani ia untuk terus membunuh seluruh keluarga dalam tidur mereka (warga Palestina)."

Duta besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengatakan Israel menanggapi atas serangan tidak pandang bulu oleh Hamas.

Ia mengklaim tindakan pihaknya dilakukan berdasarkan hukum internasional dan bahwa negaranya mengambil "langkah-langkah yang tak tertandingi untuk mencegah korban sipil".

"Israel menggunakan misil untuk melindungi anak-anak. Hamas menggunakan anak-anak untuk melindungi misilnya," lontar Erdan.

Israel Makin Beringas, Jet Tempur Israel Gempur Jalur Gaza

Israel makin beringas dan biadab, jet tempur Israel gempur pemukiman di Jalur Gaza dan sebanyak 200 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel tersebut.

Israel memang benar-benar biadab, tidak memperdulikan nasib warga Palestina di Jalur Gaza , serangan jet tempur Israel belum juga berhenti dan perang yang sudah berlangsung sepekan

Serangan udara oleh jet tempur Israel terbaru menghantam Jalur Gaza sebelum Senin (17/5/2021) pagi.

Sepanjang Minggu (16/5/2021) hingga Senin (17/5/2021) Israel melancarkan puluhan serangan udara dalam waktu beberapa menit di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Wartawan AFP yang berada di tempat kejadian melaporkan serangan itu menyebabkan pemadaman listrik yang meluas dan merusak ratusan bangunan.

Belum ada korban yang segera dilaporkan.

Warga Gaza Barat, Mad Abed Rabbo (39) mengungkapkan kengerian dan ketakutan atas intensitas serangan itu.

"Tidak pernah ada serangan sebesar ini," katanya.

Dalam sebuah pernyataan sebelum pukul 2:00 pagi (2300 GMT Minggu), tentara Israel mengatakan jet tempurnya menyerang sejumlah target di Jalur Gaza.

Namun, Gazan Mani Qazaat mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa merea warga sipil, bukan pejuang.

"Aku merasa seperti sedang sekarat," katanya.

Serangan baru terjadi sehari setelah 42 warga Palestina di Gaza, termasuk delapan anak dan dua dokter tewas.

Menjadi jumlah kematian harian terburuk di daerah pantai sejak pemboman dimulai.

Secara total, 197 warga Palestina telah tewas di Gaza, termasuk 58 anak-anak, dan lebih dari 1.200 orang terluka.

Sejak Israel melancarkan kampanye udara melawan Hamas pada 10 Mei 2021.

Setelah kelompok itu menembakkan roket ke wilayah Israel.

Baku tembak terbesar selama bertahun-tahun dipicu oleh kerusuhan di Jerusalem.

Di Israel, 10 orang, termasuk satu anak, tewas dan 282 luka-luka akibat tembakan roket yang diluncurkan oleh kelompok bersenjata di Gaza.

Tentara Israel mengatakan sekitar 3.000 roket telah ditembakkan sejak Senin (10/5/2021) lalu dari Gaza menuju Israel.

Tingkat tertinggi yang pernah tercatat, tetapi sistem anti-rudal Iron Dome telah mencegat lebih dari 1.000 roket.

Netanyahu mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi kampanye Israel melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh dan akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya.

Tentara Israel mengatakan telah menargetkan infrastruktur Hamas dan kelompok bersenjata Jihad Islam, termasuk sistem terowongan yang luas, pabrik senjata, dan tempat penyimpanannya.

Serangan udara Israel juga menghantam rumah Yahya Sinwar, kepala sayap politik Hamas di Jalur Gaza.

Bola api dan awan puing melesat ke langit pada Sabtu (15/5/2021) sore ketika jet tempuat Israel meratakan gedung kantor berita Al Jazeera dan AP.

Setelah memberi waktu satu jam kepada seluruh wartawan untuk dievakuasi.

Netanyahu mengatakan gedung itu juga menampung kantor intelijen "teroris" Palestina.

"Itu adalah target yang sangat sah," katanya.

Kekerasan antara Hamas dan Israel adalah yang terburuk sejak 2014.

Ketika Israel melancarkan operasi militer di Jalur Gaza dengan tujuan untuk mengakhiri tembakan roket dan menghancurkan terowongan yang digunakan untuk penyelundupan.

Perang menewaskan 2.251 orang di pihak Palestina, sebagian besar warga sipil, dan 74 orang di pihak Israel, sebagian besar tentara.

Intelijen Militer Israel Kecolongan

Penjajahan Israel atas Palestina terus berlanjut dan pejuang Hamas Palestina terus melakukan perlawanan Militer Israel tersebut.

Terbaru, setelah Israel melakukan serangan ke Jalur Gaza , pejuang Hamas membalas serangan Israel dengan menembakkan roket

Serangan Israel ke Palestina yang didukung pejuang Hamas memasuki hari kedelapan pada Senin 17 Mei 2021 dan sudah 3.000 roket Hamas ditembakkan dari Jalur Gaza yang dikuasai Faksi Hamas sebagai balasan atas serangan Israel .

Sedikitnya 192 orang Palestina, termasuk 58 anak-anak dan 34 wanita tewas di Jalur Gaza karena serangan Israel sejak perang pecah Senin pekan lalu.

Sedangkan Israel melaporkan 10 warganya orang tewas, termasuk dua anak.

Serangan sporadis Israel membumi hanguskan Jalur Gaza membuat pemimpin Hamas Ismail Haniye mengungsi ke Qatar.

Serangan Israel menarget aset paling mahal bagi Hamas yang dibangun bertahun-tahun serta semua pemimpin Hamas termasuk pemimpin politik dan militer Yahya Sinwar dan saudaranya Muhammad.

Dalam delapan hari, Hamas sudah menembakkan sekitar 3.000 roket ke Israel, melampaui jumlah yang ditembakkan Hizbullah Lebanon dalam perang pada 2006 dan 2019 kata Mayor Jenderal Ori Gordin.

Mayor Jenderal Ori Gordin, komandan garis depan Israel, mempresentasikan grafik kepada wartawan dengan data roket yang ditembakkan ke Israel dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang.

Militer Israel melancarkan serangan baru di Jalur Gaza pada Senin pagi, hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan perang tetap berlanjut.

Namun jangan kaget, ternyata aset paling berharga Hamas bukan lah senjata roket yang diyakini berjumlah 14.000 unit.

Artinya Hamas masih punya 11.000 roket yang siap ditembakkan ke Israel dan membuat warga Zionis berlindung di shelter bom yang tersebar di daerah permukiman.

Menurut pakar rudal Israel Uzi Rubin dan Tal Inbar mengakui Hamas mempunyai beberapa peluncur roket multi laras (multiple rocket launcher/MRL) yang mampu menembakkan antara empat hingga sembilan roket sekaligus hingga sebagian menembus pertahanan kubah besi Iron Dome.

Rubin, satu bapak pertahanan rudal Israel, mengatakan bahwa roket "terbaik" Hamas pun relatif dibuat sederhana, murah dan belum banyak informasi mengetahui jangkauannya.

Tidak seperti Hizbullah di Lebanon, yang memiliki beberapa roket jarak jauh dengan presisi yang mahal, Rubin mengatakan bahwa roket jarak jauh Hamas sebenarnya kurang akurat dibanding roket jarak pendeknya.

Laporan memperkirakan roket jarak pendek utama Hamas yang disebut Qassam harganya mulai dari 300-800 dolar AS per unit.

Sedangkan informasi mengenai biaya roket jarak jauh Hamas seperti: R-160, M-302D, M302-B, J-80, M-75, Fajr 3, Fajr 5 dan generasi kedua M-75 masih minim diketahui publik.

Namun mantan Kepala Pusat Penelitian Luar Angkasa Institut Fisher Tal Inbar memperkirakan biaya roket jarak jauh Hamas mencapai ribuan dolar per roket - atau dua hingga tiga kali lebih mahal dari roket jarak pendek.

Inbar mengatakan bahwa sebagian besar dari biaya pembuatan roket Hamas adalah bahan murah yang diselundupkan dari Sinai, Sudan dan tempat-tempat lain.

Dia menambahkan bahwa Hamas tidak memiliki kemampuan dunia maya untuk mencuri uang secara elektronik seperti Korea Utara atau sumber pendapatan lain seperti Hizbullah.

Namun, baik Inbar maupun Rubin yakin bahwa Iran mengirimkan atau membayar hampir semua roket, yang berarti bahwa Hamas tidak perlu mengeluarkan biaya apa pun untuk mengisi kembali persenjataannya.

Inbar mencatat pernyataan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Desember 2020 ketika dia berkata, “Sebagian besar senjata, rudal, fasilitas yang dimiliki kelompok perlawanan Palestina di Gaza dipasok oleh Pasukan Quds IRGC.

Republik Islam menggunakan hubungan diplomatiknya dengan Sudan untuk mendirikan pabrik senjata untuk Gaza di Sudan. "

Dia juga mengutip wawancara oleh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Mei lalu ketika dia menyatakan, “Saya secara khusus menyebutkan Republik Islam Iran yang tidak goyah dalam mendukung dan mendanai perlawanan secara finansial, militer, dan teknis.

Ini adalah contoh strategi Republik yang didirikan oleh Imam Khomeini. ”

Baik Rubin dan Inbar mengingatkan intelijen Militer Israel juga kebobolan.

Rubin mencatat bahwa militer IsraeI (Israel Defence Forces/IDF) tidak tahu Hamas memiliki roket yang dapat mencapai daerah Eilat  (kota paling selatan Israel, di tepi Laut Merah), sampai digunakan.

Keduanya yakin Hamas memiliki lebih banyak roket jarak jauh untuk ditembakkan di Tel Aviv dan Israel tengah dan bakal ditembakkan Hamas dalam beberapa minggu ke depan.

Namun senjata roket ini bisa lolos dari incaran serangan udara Israel karena ada aset yang paling mahal bagi Hamas, yakni terowongan bawah tanah yang disebut dengan metro.

Jaringan terowongan metro Hamas menjadi sasaran pengeboman IDF yang umumnya memanjang di bawah infrastruktur jalan dan perkantoran di Gaza.

IDF mengatakan membombardir Gaza yang diyakini menjadi pelindung atau kamuflase terowongan bawah tanah metro.

Serangan ini disebut serangan "Fase B," Metro Hamas di bawah barat laut dan tengah Gaza dengan puluhan pesawat dan sekitar 100 amunisi presisi.

Menurut Juru Bicara IDF Brigjen Hidai Zilberman, Hamas menghabiskan puluhan juta dolar untuk membangun jaringan terowongan metro.

“Setiap meter terowongan menghabiskan biaya sekitar 500 dolar AS dan satu kilometer menghabiskan biaya setengah juta dolar,” katanya.

"Bisa dibayangkan untuk apa lagi mereka menghabiskan uang itu."

Zilberman mengatakan bahwa militer akan terus menyerang jaringan terowongan metro Hamas dalam beberapa hari mendatang dan menghancurkan multiple rocket launcher/MRL Hamas.

Lebih dari 130 roket ditembakkan ke Israel dari daerah kantong itu dari Sabtu malam hingga Minggu pagi, dengan sekitar setengah (55 roket) ditembakkan ke arah Israel tengah semalam, membuat ribuan warga Israel  di Tel Aviv dan beberapa kota lain di wilayah Gush Dan berlindung ke shelter bom.

Sirene juga diaktifkan di kota-kota selatan Bersyeba, Tepi Barat, dan sebagian Negev.

Tidak ada korban luka yang dilaporkan akibat hantaman langsung atau pecahan roket  dalam serangan pada Sabtu malam, meskipun 10 orang terluka saat berlari ke tempat penampungan bom.

Zilberman memperingatkan publik Israel untuk terus mencari perlindungan ketika sirene roket diaktifkan.

Kepala IDF Letjen Aviv Kohavi, mengatakan bahwa “Hamas membuat kesalahan serius dan tidak menghitung kekuatan kami dengan benar,” seraya membeber kerusakan yang dialami Hamas akibat serangan Israel.

Dia mengatakan IDF telah mengikuti rencana yang telah disiapkan sebelumnya, "dengan beberapa tahap, beberapa di antaranya telah diselesaikan dan beberapa di depan."

“Kami telah merusak kemampuan bawah tanah Hamas dengan parah. Ini adalah proyek andalan mereka, ”katanya.

“Mereka berniat bertarung dari sana dan sebagian besar telah hancur dan tidak dapat digunakan. Butuh waktu lama bagi mereka untuk menghidupkannya kembali. "

Dia menambahkan: “Kami telah secara kritis mencapai kemampuan produksi rudal mereka - pabrik dan orang-orang. Kami telah mencapai banyak kemampuan senjata ... banyak operator ... dan kami telah menggagalkan upaya serangan yang tak terhitung banyaknya melalui laut dan darat. "

Meskipun demikian, Kohavi mengakui, “api besar di bagian depan rumah terus berlanjut. Kami menyadari hal ini… dan kami melakukan segalanya untuk membuat pertahanan udara kami lebih efektif. Meskipun demikian, kami mencapai hasil yang sangat bagus. "

"Jalur Gaza belum pernah menghadapi kekuatan semacam ini," kata Kohavi.

Menyinggung kematian dan cedera non-kombatan di Gaza, Kohavi berkata, “setiap bom menuju ke tujuan berdasarkan intel… Kemampuan ofensif kami sangat akurat dan kami melakukan segalanya untuk menghindari mengenai non-kombatan - meskipun ini seringkali tidak sederhana. " (jpost/times of israel/aljazeera)

Berita terkait Israel-Palestina lainnya

Baca juga berita berjudul " Bahaya! Malaysia Jadi Target Serangan Israel, Usai Hacker Malaysia Bobol 120 Situs Database Israel " Tribunpekanbaru.com di Babe dan Google News.

Sebagian isi artikel berjudul " Bahaya! Malaysia Jadi Target Serangan Israel, Usai Hacker Malaysia Bobol 120 Situs Database Israel " ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pasukan Israel Diberi ‘Lampu Hijau’ untuk Menargetkan Semua Sekutu Hamas, Termasuk Malaysia. ( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved