Rizieq Mengaku Diintiai Drone Intelijen, BIN Membantah: Tak Perlu Pakai Drone, Cukup Citra Satelit

Wawan juga membantah pernyataan Rizieq yang menyebut tiga anggota BIN yang melakukan pengintaian tertangkap.

Youtube Kompas TV
Sidang online Rizieq Shihab diprotes 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto membantah pledoi terdakwa kasus kerumunan di masa pandemi, Rizieq Shihab, yang menyebut BIN menggunakan drone untuk melakukan pengintaian Markaz Syariat Argokultural yang berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor.

Wawan mengatakan jika BIN memerlukan data maka cukup dengan menggunakan pemotretan citra satelit tanpa perlu repot menggunakan drone.

Ia juga mengatakan BIN tidak melakukan pengintaian menggunakan drone sehingga drone yang dimaksud Rizieq bukanlah drone milik BIN.

"BIN tidak perlu repot-repot menggunakan drone, jika memerlukan data cukup dengan menggunakan pemotretan citra satelit. BIN tidak melakukan pengintaian dengan drone, jadi drone itu bukan milik BIN," kata Wawan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Kamis (20/5/2021).

Wawan juga membantah pernyataan Rizieq yang menyebut tiga anggota BIN yang melakukan pengintaian tertangkap.

Baca juga: Cemburu Mantan Istri Punya yang Baru, Jadi Alasan Pria Ini Siksa Anaknya Usia 5 Tahun dan Viral

Baca juga: Liga Italia : Atalanta Dikalahkan Juventus di Copa Italia, Gawat, Posisi AC Milan bisa Terancam

Wawan mengatakan informasi tersebut bohong dan menyebut tiga orang yang tertangkap itu anggota BIN gadungan.

Selain itu, kata Wawan, tidak ada juga operasi BIN yang ditujukan untuk membuntuti pimpinan FPI saat itu.

"Selain itu, kartu anggota yang digunakan ketiga orang yang mengaku anggota BIN tersebut juga palsu, bukan seperti yang dimiliki BIN asli. Banyak orang mengaku anggota BIN di berbagai wilayah di Indonesia. Banyak juga yang dijatuhi hukuman di pengadilan. Apalagi membawa kartu identitas, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam operasi intelijen," kata Wawan.

Wawan juga menegaskan BIN tidak mengeluarkan Surat Perintah (Sprint) tertulis untuk operasi apapun. 

Sehingga kalau ada surat perintah berisi nama dan sandi operasi  secara tertulis, apapun itu namanya, kata Wawan, tidak benar. 

"Jika ada orang yang mengaku-aku dari BIN silakan dilaporkan kepada yang berwajib. Biar jelas dan tuntas secara hukum dan tidak digoreng di panggung opini publik," kata Wawan.

Baca juga: Israel-Hamas Gencatan Senjata, Warga: Terima Kasih Tuhan

Baca juga: DETIK-DETIK Rizieq Shihab Menitikkan Air Mata: Kami Sekeluarga Diteror Intelijen Hitam

Baca juga: Tagih Utang ke Teman, Wanita Ini Malah Diancam Suami Teman Pakai Pisau,Awas Kalau Kamu Berani

Diberitakan sebelumnya Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab menuding kalau Pondok Pesantren miliknya yakni Markaz Syariat Argokultural yang berlokasi di Megamendung, Kabupaten Bogor pernah diintai menggunakan pesawat nirawak atau drone.

Hal tersebut disampaikan Rizieq Shihab saat membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa kepada dirinya atas perkara kerumunan Megamendung, di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur.

Muhammad Rizieq Shihab (MRS) saat membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa kepada dirinya di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021)
Muhammad Rizieq Shihab (MRS) saat membacakan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan jaksa kepada dirinya di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (20/5/2021) (Rizki Sandi Saputra)

Dalam pernyataannya, dia menyatakan kalau pengintaian tersebut dilakukan oleh anggota Badan Intelijen Negara (BIN).

Rizieq mengatakan kalau saat itu terdapat tiga anggota BIN yang melakukan pengintaian terhadap pondok pesantren miliknya itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved