Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BEGINILAH Paniknya Amerika Serikat Ketika Boba Menjadi Langka, Warga Diminta Bersabar

Sampai sepanik ini. Amerika Serikat dilanda kelangkaan BOba. Jadinya warga diminta untuk bersabar hingga beberapa minggu

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh HIROAKI KANEDA dari Pixabay
BEGINILAH Paniknya Amerika Serikat Ketika Boba Menjadi Langka, Warga Diminta Bersabar 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Beginilah paniknya Amerika Serikat karena kehabisan stok Boba.

Jadinya warga yang sangat kepingin menikmati minuman dengan boba diminta untuk bersabar hingga tiga pekan ke depan.

Krisis Boba yang dihadapi Amerika Serikat memang membikin panik, galau dan kekhawatiran.

Ada yang khawatir akan kehilangan konsumen sampai ada yang khawatir yang akan merusak citra kedainya.

Ternyata begitu berpengaruhnya Boba di Amerika Serikat sampai ketika bahan bakunya tak ada, semua jadi panik

Amerika Serikat mengalami krisis boba, sehingga bisnis bubble tea pun terganggu operasionalnya.

Boba, topping berwarna gelap dan kenyal yang terbuat dari tapioka, kini menjadi langka di "Negeri Paman Sam" karena kurangnya bahan baku.

Krisis boba ini juga menjadi efek lain dari pandemi Covid-19 di AS, setelah krisis tisu toilet, ragi roti, hingga saus tomat.

Oliver Yoon wakil presiden penjualan dan pemasaran global untuk Boba Direct yang menjadi pemasok berkata, kelangkaan terjadi selama berbulan-bulan karena masalah logistik di banyak industri.

Ia menerangkan, terlalu banyak pengiriman dari Asia tetapi tidak ada cukup kapasitas untuk membawanya ke Amerika.

"Ada banyak peti kemas dalam jumlah besar dari luar negeri karena e-commerce, karena konsumen belanja, dan sayangnya, tidak cukup orang untuk mengeluarkan peti kemas ini dar kapal," kata Yoon dikutip dari NPR.

Kurangnya pekerja dan sopir di pelabuhan menimbulkan timbunan stok di sepanjang East Coast dan West Coast, yang membuat pengiriman tertunda dan produk tak segera sampai ke pengecer.

"Yang saya dengar dari perusahaan ekspedisi dan industri angkutan truk adalah, 'Kami semua butuh bantuan. Kami butuh pekerja tambahan'," imbuhnya.

Akibat krisis boba di AS ini, bisnis bubble tea pun terancam. Abdurahman Sharif contohnya yang memiliki Chi Tea di pinggiran Chicago.

"Selama sebulan terakhir, setiap minggu, kami khawatir tentang bagaimana kami kehabisan rasa ini, tapioka. Kami kehabisan bahan-bahan ini, bahkan sampai sedotan," ungkap Sharif.

Ia membuka bisnis bubble tea-nya sejak delapan bulan lalu, dan kini khawatir kelangkaan boba akan merusak citra kedai dan kepercayaan konsumennya.

"Setiap pekan kami harus mencoret varian rasa dari menu kami karena tidak ada bahannya, dan itu tidak akan ada selama dua sampai tiga minggu ke depan."

Oliver Yoon memperkirakan krisis boba di Amerika akan berlangsung sampai pertengahan musim panas.

Dia mengimbau orang-orang untuk bersabar, dan meyakinkan mereka bahwa stok bahan baku nantinya akan sampai ke AS.

Yoon juga menyarankan orang-orang membeli varian topping lainnya sebagai pengganti boba.

"Ada jeli kelapa. Ada boba pop, boba kristal. Kamu tahu, topping berbeda bisa jadi pelengkap untuk saat ini."

Demikian informasi paniknya Amerika Serikat ketika mereka kehabisan bahan baku Boba. (*)

Sumber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved