Korban dengan Lugunya Percaya Slogan Admin ONTIME dan AMANAH, Akibatnya Uang Arisan Rp 1,5 M Lesap
Para korban bisa terperdaya karena percaya dengan slogan admin yakni Ontime dan amanah. Selain itu, para korban juga telah diberi kwitansi bermaterai
Apalagi admin, yang jelas-jelas diduga telah melakukan penipuan bisa bebas, kabur dan pergi kemana saja.
"Tentu kami tidak terima kalau dibayar hanya 50 persen. Karena kami sudah susah payah mencari uang, banting tulang siang malam. Kemudian ditipu oleh admin. Sementara pelaku tadi, hidup dengan glamor." Jelasnya.
Baca juga: Ini Baru Wakil Rakyat, 6 Legislator Sumbar Laporkan Dugaan Korupsi Dana Covid Rp 7,6 M ke KPK
Sementara, Kapolres PALI AKBP Rizal AT melalui Kepala SPKT, Iptu Ariansyah berkata bahwa laporan dari korban yang merasa tertipu lelang arisan sudah diterima, pada Senin (24/5/2021) kemarin.
"Laporannya sudah kami terima dan saat ini sudah ditindaklanjuti dan berkasnya sudah diserahkan kepada Satuan Reskrim Polres PALI," ujarnya.(*)
Wanita Cantik dan Suaminya Dipolisikan Gegara Arisan Online
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) kembali dihebohkan perihal rumah kontrakan bandar arisan online bernama Bela Azora yang melarikan uang anggota didatangi puluhan anggota, barang berharga diangkut.

Penjarahan oleh para member yang terlanjur geram ditipu oleh pelaku saat mendapati kediaman bandar arisan online tersebut telah terkunci.
Sehingga para korbannya berbuat nekat membuka paksa kontrakan dan mencari barang-barang berharga.
Adapun barang-barang yang disita dari rumah yang tak berpenghuni lagi tersebut berupa lemari, rak piring, despenser, etalase ember hingga tikar disebuah kontrakan Wilayah Batu Belang Jaya Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan.
Baca juga: Bela-belain Simpan Sabu di Celana Dalam Istri Eh Ketahuan Juga, Pasutri Ini Pasrah Dicokok Polisi
Baca juga: Dipolisikan Istri, Driver Taksi Online Tampak Santuy, Sementara Cewek Selingkuhannya Menangis
Dihimpun Sripoku.com, Bela Azora tak hanya membuka arisan online akan tetapi juga meminjam beberapa jenis barang yang dibayar secara mencicil atau kredit.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang yang menjadi korbanya Desva.
"Kalau saya tidak ikut arisan, tapi dihutangi oleh dia (Bela) dengan mengambil cream total Rp 7 juta,"ujarnya dihubungi Sripoku.com Jumat (2/4).
Perihal penipuan tersebut lanjut Desva ia bersama para korban lainnya tengah musyawarah membawa kejalur hukum dengan melaporkan pelaku ke Polres OKu Selatan.
"Saat ini kita dan anggota arisan yang ditipu sedang musyawarah rencana Senin nanti akan datang ramai-ramai melapor ke Mapolres OKU Selatan,"tambahnya.
Pantauan Sripoku.com, Kamis (1/4) malam, rumah kontrakan tersebut tertutup tak berpenghuni.