Laboratorium IPA di SMAN 6 Mandau Terbakar, Kerugian Diperkirakan Sekitar Rp 800 Juta
Bangunan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 6 Mandau terbakar, Selasa
Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Bangunan Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 6 Mandau terbakar, Selasa (1/6/2021) malam tadi.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB di sekolah yang terletak Jalan Lintas Duri Dumai Kilometer 18 Desa Sebangar Kecamatan Bathin Solapan.
Kebakaran ini diketahui pertama kali petugas keamanan atau Satpam sekolah saat melakukan pemeriksaan situasi sekolah di malam hari. Hal ungkap Kepala Sekolah SMAN 6 Mandau Alfian Lubis saat di konfirmasi tribunpekanbaru.com, Rabu (2/6) pagi.
Menurut dia, saat kejadian pihaknya bersama beberapa staf sekolah masih berada di sekolah. Mereka tengah memperbaiki jaringan internet, api saat diketahui sudah dalam keadaan besar, beruntung tidak menyambar bangunan lain.
"Malam itu sekitar pukul 21.00 WIB Satpam kita lagi keliling melihat lingkungan sekolah, sekaligus kita minta untuk menutup laboratorium komputer. Namun saat berada di sekitaran labor komputer, Satpam ini melihat ke arah laboratoriun IPA muncul percikan api," terang Kepala Sekolah.
Melihat percikan api ini Satpam sempat berteriak meminta bantuan, namun karena laboratorium IPA ini banyak bahan kimia api dengan cepat membakar gedung. Sehingga pihak sekolah tidak sempat melakukan upaya pemadaman secara mandiri.
"Api sudah sangat besar, kita langsung mengontak petugas Damkar. Karena posisi sekolah cukup jauh dari Damkar Mandau sehingga butuh waktu untuk sampai ke lokasi kebakaran," tambahnya.
Begitu petugas Damkar datang api akhirnya berhasil dikuasai dan di padamkan. Sehingga tidak sempat menyambar gedung yang lainnya.
Akibat kebakaran ini, sekolah memprediksi kerugian bisa mencapai Rp 800 juta rupiah termasuk kerugian bahan bahan laboratorium dan bangunannya. Apalagi laboratorium IPA ini baru saja dibenahi pada tahun 2020 kemarin.
"Banyak bahan bahan yang habis, gedung ini juga baru dibenahi, dua pekan lalu baru di kemas, kita sebenarnya berharap nanti saat pembelajaran tatap muka bisa digunakan, tetapi kemarin malah habis terbakar," katanya.
Kondisi kebakaran yang dialami sekolah sudah disampaikan kepada pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Provinsi. Bupati Bengkalis Kasmarni tadi pagi sempat datang melihat kondisi gedung yang terbakar.
"Kemungkinan nanti dalam perjalanan Kepala Dinas juga akan datang ke sini untuk melihat langsung kondisi laboratorium IPA yang terbakar ini,". ungkapnya.
Pihaknya berharap Dinas Pendidikan dan Gubernur Riau bisa memberikan solusi terkait hangusnya gedung laboratorium IPA ini. Setidaknya bisa dibantu untuk kembali dibangunkan dan dilengkapi fasilitasnya.
"Karena keberadaan laboratorium IPA ini sangat penting bagi sekolah setingkat SMA. Karena menjadi ruang praktek sisa, untuk itu kita berharap bisa secepatnya diperhatikan pemerintah dan kita cepat mendapatkan gantinya," ulas Alfian.
Sementara itu, meskipun terjadi kebakaran laboratorium IPA ini tidak menganggu aktifitas pembelajaran siswa. Karena di masa pandemi ini sampai hari ini sekolah masih menggunakan pembelajaran dengan sistem daring.
