Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nicolas Nombok Biaya Operasional, Terjebak 27 Jam di Pelabuhan RoRo Bengkalis

Nicolas, supir angkutan buah asal Duri terjebak antrean di Pelabuhan RoRo Bengkalis selama 27 jam.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir
Nicolas Supir Angkutan Buah asal Duri terjebak diantrean Pelabuhan RoRo Bengkalis selama 27 jam. 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Ratusan kendaraan pribadi dan angkutan barang berjejer menutup hampir seluruh blok antrean pelabuhan Roll On Roll Off (RoRo) Air Putih Kecamatan Bengkalis. Ditengah terik panasnya matahari pelabuhan terlihat sangat ramai lazimnya seperti pasar yang baru buka. 


Sebagian orang berkumpul di tempat teduh, berbincang ringan satu dengan yang lainnya. Suasa seperti ini sudah terjadi sejak dua hari lalu, kendaraan yang masuk tak ada putusnya.


Jelang sore suasana sedikit lebih tenang, sebagian orang lebih banyak tampak duduk di teras musala, sebagian lagi ada yang tengah berbaring santai di dalam mobilnya dengan kondisi pintu di buka. Nilocas (23) pria lajang ini terlihat sumbrigah, berada di barisan depan jembatan pelabuhan. 


Suasana hatinya seperti sedikit lebih lega, sebentar lagi kendaraan yang dibawanya akan masuk ke kapal. Saat ditemui tribunpekanbaru Nicolas mengaku menunggu trip kapal yang akan sampai.


"Ini giliran kami menyeberang, sudah 27 jam berada di pelabuhan ini," ungkapnya membuka cerita.


Pria berambut gondorong dan menggunakan kaos hitam tanpa lengan ini membawa kendaraan roda empat bak terbuka berwarna putih. Bagian bak belakangnya masih berisi peti kayu bekas tempat  buah yang merupakan muatan dari kota Duri yang di bawanya. 


"Baru siap antar buah, Sabtu pagi kami sampai Pelabuhan Sungai Pakning. Saat itu langsung menyeberang karena memang muatan angkutan kami masuk dalam kategori prioritas," ungkapnya.


Begitu sampai Bengkalis muatan beragam buah tersebut langsung di bongkar di salah satu pedagang buah yang ada di kota Bengkalis. Begitu selesai Nicolas langsung bergegas ke Pelabuhan RoRo Air Putih untuk kembali pulang ke Duri. 


Nicolas sampai di Pelabuhan Air Putih sekitar pukul 13.00 WIB, kondisi antrean saat itu sangat padat. Berbeda saat menyeberang dari Pakning karena memiliki muatan prioritas dirinya tak harus mengantre, namun saat antre di pelabuhan Air Putih tanpa muatan lagi Nicolas harus pasrah ikut antrean yang sama dengan kendaraan lainnya.


Nicolas mengaku berada di pelabuhan RoRo menunggu giliran menyeberang dirasakannya tidak begitu nyaman. Karena beberapa fasilitas umum tempat istirahat tidak di buka padahal kondisi orang menunggu ramai di pelabuhan ini.


Fasilitas dimaksud Nicolas berada tepat di belakang blok antrean sebelah Musola dan tempat bermain anak anak. Padahal dulu tempat tersebut selalu terbuka untuk supir beristirahat.


"Sayang kondisi orang ramai seperti hari ini, tempat tersebut tidak buka, dulu waktu kondisi sama pernah dibuka. Harusnya buka bisa kami istirahat di sana, tentu kecewalah," ungkapnya


Kondisi panas yang terik dan tidak bukanya fasilitas umum untuk istirahat, Nicolas memilih menghabiskan waktu di dalam mobil saja, menghidupkan AC mobil untuk mendinginkan badan.


"Tentu dengan AC hidup nambah biaya solar lagi jadinya. Tapi untuk nyaman waktu tunggu lama mau tidak mau tetap kita buatlah," ceritanya. 

Tambahan Biaya Tanggung Sendiri

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved