Feature - Nasib Pengrajin Tempe di Kepulauan Meranti Saat Harga Kedelai Naik, 20 Tahun Membuat Tempe
Seorang pengrajin tempe di Kepulauan Meranti , Sodiah (51) terlihat sibuk membuat adonan di kediamannya di Jalan Alah Air pada Selasa (9/6/3021)
Penulis: Teddy Tarigan | Editor: Nolpitos Hendri
"Sebelumnya setiap hari saya bisa dapat untung sekitar Rp 150 ribu, sekarang untuk mendapatkan Rp 100 ribu saja susah.
Tapi saya tidak punya pilihan lain selain terus bertahan saat ini," tutur Soidah.
Dirinya mengatakan kenaikan harga kedelai sudha mulai dirasakan awal pandemi Covid-19.
Secara perlahan tapi pasti kenaikan terus terjadi hingga saat ini sampai harga hampir 2 kali lipat.
Sodiah menyampaikan harapannya agar harga kedelai bisa kembali seperti semula dan pendemi Covidydapat selesai.
"Kalau harapan saya harga kedelai itu tentu bisa turun, karena kami pengrajin tempe ini juga cukup sederhana dan untuk membiayai makan dan biaya hidup sehari-hari," Harapnya.
Terkait naiknya harga Kedelai Kasi Perdagangan Dalam Negeri Luar Negeri dan Pendaftaran Perusahaan Disperindagkop-UKM Kabupaten Kepulauan Meranti Hidayat kepada tribun, Rabu (9/6/2021) memang membenarkan hal tersebut.
Menurutnya lonjakan harga terjadi merata secara nasional di seluruh Indonesia.
Bahkan dari supervisi yang baru saja mereka lakukan kemarin, ia membeberkan jika stok kacang kedelai di daerah setempat kosong.
"Hampir dua kali lipat. Nasional kondisi sama. Stok sekarang masih kosong.
Pekan depan ada masuk namun banyaknya belum bisa diprediksi," ujarnya.
Dari informasi yang diterimanya, kenaikan harga kedelai dikarenakan jumlah pasokan impor kedelai yang cukup menurun saat ini.
"Informasi yang saya terima itu jumlah impor kedelai dari Amerika saat ini menurun karena belum panen.
Mungkin akan kembali membaik begitu panen di Amerika semakin membaik dan jumlah impor semakin lancar," pungkasnya.
Berita Terkait Feature Lainnya
Baca juga berita Tribunpekanbaru.com berjudul " Feature - Nasib Pengrajin Tempe di Kepulauan Meranti Saat Harga Kedelai Naik, 20 Tahun Membuat Tempe " di Babe dan Google News.
Artikel berjudul " Feature - Nasib Pengrajin Tempe di Kepulauan Meranti Saat Harga Kedelai Naik, 20 Tahun Membuat Tempe " ini ditulis wartawan Tribunpekanbaru.com / Teddy Tarigan .
