Sopir Truk Nekat Tak Beri Jalan Truk TNI Pengangkut Sejata, Polres: Sopir Truk Tak Bersalah
Ia menolak minggir dengan alasan membawa muatan berat. Petugas yang turun ke jalan pun tak mempermasalahkan sikap sopir truk tersebut.
Kalimat itu bermakna bahwa sopir truk tidak bakal minggir dan membiarkan truknya diadu dengan kendaraan pengangkut alutsista TNI yang sedang melewati kemacetan.
Belakangan, akun Instagram @infokomando juga membagikan video permintaan maaf sopir truk atas kejadian tersebut.
Polres Lumajang, AKP Bayu Halim Nugroho mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (5/6/2021) sore.
Lalu lintas di wilayah Klakah memang sedang padat.
Rombongan anggota TNI itu baru saja selesai menjalani latihan gabungan.
Anggota TNI yang menggelar latihan gabungan di Jalur Lingkar Selatan (JLS) Lumajang itu sedang dalam perjalanan kembali ke satuan masing-masing.
"Saat itu kami pengamanan juga, pengawalan juga, cuma kebetulan saat itu kondisi macet di Klakah," kata Bayu melalui sambungan telpon, Selasa (8/6/2021).
Bayu menjelaskan, truk berukuran besar dan bermuatan padat itu tak bisa menepi.
Menurut Bayu, posisi truk tersebut sudah benar.
Ketika tak bisa menepi, truk harus berhenti untuk memberikan jalan kepada rombongan kendaraan TNI.
Bayu mengingatkan, berdasarkan Undang-Undang LLAJ Nomor 22 Tahun 2009, kendaraan TNI merupakan salah satu yang mendapatkan prioritas di jalan.
"Karena mereka membawa kendaraan muatan khusus. Kemudian rangkaiannya panjang. Jadi masyarakat harus paham hal itu, terutama pengguna jalan," katanya.
Bayu menegaskan, sopir truk tersebut tak bersalah karena kondisi jalan yang sempit membuatnya tak bisa meminggirkan kendaraan.
"Dari segi hukum, pelanggaran lalu lintas tidak ada. Cuma karena mengeluarkan narasi dan viral gitu aja. Kalau keluar narasi-narasi kayak gitu gimana sih. Padahal ini kan lembaga, habis latihan juga," katanya.
Masalah terjadi saat sopir truk membuat video dan mengeluarkan pernyataan menantang.
