Duda Nakal Kedatangan Gadis Imut, Puasa Goyang di Ranjang Pun Berakhir hingga Ketagihan

Seorang duda nakal beranak tiga yang berprofesi sebagai supir truk kedatangan Gadis Imut di rumahnya, puasa goyang diranjang pun berakhir.

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
instagram.com
Duda Nakal Kedatangan Gadis Imut, Puasa Goyang di Ranjang Pun Berakhir hingga Ketagihan. Foto: Ilustrasi Gadis Imut 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang duda nakal beranak tiga yang berprofesi sebagai supir truk kedatangan Gadis Imut di rumahnya, puasa goyang diranjang pun berakhir.

Sang duda yang sudah lama tidak menyentuh wanita pun kegirangan dan jadilah Gadis Imut itu pelampiasan nafsu terpendamnya sejak menjadi duda.

Kejadian ini berawal dari Kisah asmara pria dan wanita yang memiliki perbedaan umur yang terpaut jauh yakni Kisah cinta Gadis Imut 14 tahun dengan seorang duda berumur 31 tahun. 

Kisah pasangan kekasih beda usia, seorang Gadis Imut berinisial ARD jatuh ke pelukan supir truk , rengkuh kenikmatan duniawi, kamar hotel jadi saksi.

Kisah pasangan kekasih beda usia ini bermula dari Gadis Imut nekat kabur dari rumah orangtuanya saat malam hari dan datang ke rumah Pacar nya seorang supir truk berinisial DW tersebut.

Bak mendapat durian runtuh kedatangan Gadis Imut di rumahnya, seupir truk berinisial DW itu tak menyiakan kesempatan, ia pun menghisap madu bunga yang baru mekar itu.

Sejak kejadian itu, supir truk itupun sering minta jatah kepada Gadis Imut tersebut, sehingga mereka pun kembali memadu kasih di kamar hotel untuk mendapatkan kenikmatan duniawi.

Kisah cinta pasangan kekasih beda usia ini tanpa sepengetahuan orangtua Gadis Imut itu, sehingga ketika anaknya tak ada di rumah orangtuanya pun mencari.

Alhasil, orangtua Gadis Imut menemukan pasangan kekasih beda usia itu di kamar hotel usai melakukan hubungan intim.

Dua sejoli berbeda usia jauh ini merupakan warga Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Saat itu, gadis berinisial ARD ini keluar rumah lewat pintu belakang rumah tanpa sepengetahuan ibunya.

Rupanya, ia pergi ke rumah kekasinya berinisial DW yang merupakan duda beranak tiga.

Setiba di rumah DW, pasangan ini melakukan hubungan intim.

Saat itu, ibu ARD kebingungan menyadari anaknya tidak ada dan juga tidak pulang ke rumah.

Rupanya saat ditelusuri bahwa Gadis Imut 14 tahun itu sedang berada di kamar hotel bersama ARD.

"Ibu korban tidak terima, dan langsung melapor ke polisi," kata Kapolsek Long Ikis, Iptu Hermawan dikutip  dari Tribun Kaltim, Rabu (16/6/2021)..

"Kami sedang memanggil para saksi untuk dimintai keterangan," ujar Kapolsek Long Ikis, Iptu Hermawan.

Sering Ditiduri

Gadis Imut berinisial ARD itu mengaku sudah berulangkali ditiduri pelaku yang usianya dua kali lipat darinya.

Sang duda diketahui berprofesi sebagai sopir truk.

Dua sejoli berbeda usia jauh ini merupakan warga Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Kapolsek Long Ikis, Iptu Hermawan mengatakan awalnya polisi mendapat laporan kasus persetubuhan dengan anak di bawah umur ini dari ibu korban.

Tak butuh lama, polisi kemudian meringkus ARD.

Kepada polisi ARD mengakui memiliki hubungan asmara dengan tersangka DW.

"Korban pertama kali berhubungan intim dengan DW pada pagi hari. Korban lupa waktunya," kata Hendrawan.

Kenalan di Warung

Gadis Imut bernisial ARD pertama kali mengenal pelaku di sebuah warung.

Kemudian, mereka berlanjut tukaran nomor ponsel.

Sejak saat itu hubungan keduanya makin dekat hingga ARD dan DW menjalin asmara atau pacaran selama 4 bulan.

Padahal DW berstatus duda beranak tiga yang telah tiga kali gagal berumah tangga tangga.

"Korban pertama kali berhubungan intim dengan DW pada pagi hari. Korban lupa waktunya," kata Hendrawan.

Awalnya DW minta ARD datang ke rumahnya.

Saat tiba di depan gang rumah, ARD diminta meninggalkan motornya di lokasi.

Kemudian DW mengajak ARD naik mobil.

"Korban diajak jalan-jalan. Setelah sampai di rumah, DW mengajak ARD ke kamar" katanya.

"Kemudian korban berbincang-bincang dengan tersangka," terang Hendrawan.

Setelah hubungan terlarang itu, DW menyuruh ARD pulang ke rumahnya.

Sejak saat itu pasangan pacaran keblabasan ini kerap mengulang perbuatan terlarang tersebut.

Terakhir, DW ber hubungan intim dengan ARD pada Jumat (11/6/2021) sekira jam 22.00 WITA.

Polisi juga sudah mengamankan DW untuk dimintai keterangannya.

"Saat ini tersangka telah kami amankan untuk penyelidikan lebih lanjut, saat ini pihak polsek sedang memanggil para saksi untuk dimintai keterangan," tandasnya.

Juru Parkir Nodai Gadis 14 Tahun

Perbuatan bejat seorang juru parkir atau jukir.

Tukang parkir itu berusia 60 tahun, tinggal di Surabaya.

Ia diduga menodai gadis di bawah umur.

Peristiwa ini terjadi di kamar mandi sebuah lapangan futsal.

Pelaku kini sudah diciduk Tim Anti Bandit Polsek Wonokromo, Surabaya.

Pelaku, juru parkir bernama Kusmunandar alias Salamun ini ditangkap di kediamannya.

Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Ipda Arie Pranoto mengatakan, penangkapan dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari masyarakat.

"Setelah melakukan penyelidikan, kami menangkap yang bersangkutan tak jauh dari tempat kerjanya," kata Arie, Rabu (26/5/2021).

Bapak satu anak itu dibawa menuju Polrestabes Surabaya.

Dugaan kasus asusila itu akan ditangani Unit PPA di sana.

"Ini tindak pidana dengan penanganan khusus, untuk prosesnya kami limpahkan ke Polres," ujar dia.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku sudah melakukan pencabulan sebanyak lima kali.

Bahkan, dia juga menyimpan foto korban tanpa busana.

"Itu saya foto waktu habis melakukan itu, dilakukan di kamar mandi tempat futsal," akuinya.

Kusmunandar mengancam akan melakukan santet kepada korban beserta keluarganya jika menolak melayani nafsu birahi.

"Saya ancam santet kalau enggak mau begituan," kata Kusmunandar kepada penyidik.

Hukum Pacaran Dalam Islam

Hukum Pacaran dalam Islam harus diketahui generasi muda Islam agar tidak terjerumus kepada pergaulan yang mendekatkan diri kepada zina.

Hukum Pacaran dalam Islam sudah dijelaskan dalam Alquran dan hadist Rasulullah SAW sejak lama, sehingga generasi muda Islam harus mematuhi hukum ini.

Sebelum membahas tentang Hukum Pacaran dalam Islam baiknya kita bahas dulu tentang Pacaran itu.

Bak timun dengan durian, begitulah gambaran Pacaran, karena Pacaran akan merusak dan merugikan kaum wanita, karena Islam mengajarkan bahwa wanita tidak boleh disentuh pria lain selain suami dan keluarganya.

Membahas lebih dalam mengenai Pacaran, dalam artikel ini akan dibahas tentang Hukum Pacaran Dalam Islam dan pengetahuan ini perlu dipahami oleh generasi muda Islam saat ini, karena banyak anak muda Islam yang terjebak perilaku Pacaran dan berakhir pilu.

Pacaran memiliki banyak mudarat kepada wanita, mulai dari kehormatan yang ternoda, hamil, melahirkan, hingga ada yang dibunuh oleh pacarnya karena minta pertanggungjawaban karena sudah hamil sebelum nikah.

Pacaran bisa diibaratkan kepada pertemuan antara dua buah yakni bak durian dan timun, durian diibaratkan laki-laki dan timun diibaratkan wanita, apabila durian dan timun didekatkan, pastinya timun akan tergores oleh duri durian.

Begitulah wanita jika didekatkan dengan laki-laki sebelum menikah dalam hal ini Pacaran, pastinya tergores, tidak saja tergores kehormatan sebagai wanita, namun juga tergores hati karena kecewa, bahkan ada yang tergores tubuh karena menjadi korban kekerasan pacarnya.

Agar tidak terjadi hal demikian kepada generasi muda Islam, bainya simak Hukum Pacaran Dalam Islam yang akan dijelaskan Ustadzah Nella Lucky di bawah ini.

Pacaran bukanlah hal baru dalam pergaulan anak muda, namun Pacaran mulai muncul pada tahun 1970-an.

Saat itu Pacaran dimaksud belumlah seperti Pacaran yang dilakukan anak muda saat ini.

Pacaran orang-orang dulu hanya sekedar pandangan dan saling senyum saja antara laki-laki dan perempuan yang sama-sama saling menyukai, dan hanya hati yang berbicara selanjutnya.

Walaupun hanya sekedar pandangan dan senyum saja, di dalam Islam itu sudah termasuk zina, zina mata namanya.

Kalau sampai ke hati, sudah zina hati namanya.

Zina pastinya dosa, nah, agar anak muda muslim terhindar dari dosa, ada tata cara yang bisa dilakukan agar Pacaran aman yakni Pacaran setelah menikah.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan Ustadzah Nella Lucky mengenai Pacaran :

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, kecuali si wanita itu bersama mahramnya.”

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allâh telah menulis atas anak Adam bagiannya dari zina, maka pasti dia menemuinya: Zina kedua matanya adalah memandang, zina lisannya adalah perkataan, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan. Dan itu semua dibenarkan dan didustakan oleh kemaluannya.”

 “Pacaran dalam Islam tidak boleh kecuali yang dimaksud itu setelah akad nikah.

Dalam Islam yang diajarkan untuk memiliki hubungan atau ke tahap nikah itu melalui ta’aruf,”

Surat al-Isra ayat 32 : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”

Lalu Apa Arti Taaruf ?

Taaruf adalah proses kenal mengenal antara laki laki dan perempuan disertai mahram (tidak berdua) dan yang dibicarakan adalah Muamalah setelah menikah.

Seperti: tinggal dimana, nanti persiapan nikah seperti apa.

Artinya tidak boleh membicarakan yang pribadi seperti: hobinya apa, panjang rambut seberapa dan semisalnya.

Larangan Pacaran dalam Islam bukanlah untuk membatasi pergaulan antara laki-laki dan perempuan, namun untuk menjaga martabat dan harga diri seorang wanita.

Banyak kita lihat sekarang ini wanita yang kehilangan kehormatannya akibat Pacaran dan bahkan ada yang sampai bunuh diri karena ditinggal pacar.

Untuk menghindari hal-hal yang merugikan wanita itu, maka Islam mengajarkan taaruf sebagai langkah menuju pernikahan.

Tata cara taaruf sebagai berikut:

1. Niat.

Sebelum melakukan taaruf, seseorang harus memiliki niat karena Allah. Tidak boleh menjalankan taaruf apabila terdapat niat buruk di dalamnya.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Kalian tidak akan beriman sampai kalian menyukai sikap baik untuk saudaranya, sebagaimana dia ingin disikapi baik yang sama." (HR. Bukhari & Muslim)

2. Dilarang berduaan.

Sebelum terjadi pernikahan, pasangan yang sedang menjalani taaruf dilarang berduaan. Sebab jika hanya berduaan antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrim, setan menjadi pihak ketiga, yang ingin menjerumuskan manusia pada tindakan maksiat.

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:

"Jangan sampai kalian berdua-duaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya), karena setan adalah orang ketiganya." (HR. Ahmad dan dishahihkan Syu'aib al-Arnauth).

Seorang yang ingin menjalankan taaruf harus melalui perantara, orang yang dipercaya dapat menjadi perantara pertukaran informasi calon pasangan.

3. Bertukar biodata.

Dalam proses taaruf, untuk saling mengenal satu sama lain harus melalui pertukaran biodata tertulis yang kemudian ada pihak ketiga yang menjadi perantara pertukaran biodata tersebut. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi pertemuan.

Masing-masing dapat mengetahui profil calon pasangannya dari biodata tersebut, atau dari orang-orang terdekat yang mengenal pribadi calon pasangannya.

4. Nadzar untuk bertemu.

Setelah permohonan taaruf diterima, dapat dilanjutkan dengan bernadzar yang dilakukan dengan cara datang ke rumah calon pengantin wanita dan menghadap langsung kepada orang tuanya.

Dari al-Mughirah bin Syu'bah radhiyallahu'anhu menceritakan:

"Suatu ketika aku berada di sisi Nabi shallallahu'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah seorang lelaki. Dia ingin menikahi wanita Anshar. Lantas Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bertanya kepadanya, "Apakah engkau sudah melihatnya?" Jawabnya, "Belum." Lalu Beliau memerintahkan, "Lihatlah wanita itu, agar cinta kalian lebih langgeng." (HR. Tarmidzi 1087, Ibnu Majah 1865 dan dihasankan al-Albani)

5. Diperbolehkan memberi hadiah kepada calon pengantin wanita.

Hadiah sebelum pernikahan hanya boleh dimiliki oleh wanita calon istri dan bukan keluarganya.

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Semua mahar, pemberian, dan janji sebelum akad nikah itu milik pengantin wanita. Lain halnya dengan pemberian setelah akad nikah, itu semua milik orang yang diberi." (HR. Abu Daud 2129)

Adab Taaruf

Dalam melakukan taaruf terdapat adab yang harus dijaga, adab-adab tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga pandangan.

Dalam proses taaruf hal yang harus diperhatikan adalah cara menjaga pandangan. Melihat calon pasangan boleh-boleh saja dilakukan, tetapi hanya dilakukan untuk memastikan kecocokan saja, tidak boleh saling berpandang-pandangan terlalu lama karena dikhawatirkan akan menimbulkan zina.

Dalam Alquran surat An Nur ayat 30, Allah berfiman:

Adab ta'aruf © 2020 brilio.net

Qul lil-mu'miniina yaguddu min absaarihim wa yahfazu furujahum, zaalika azkaa lahum, innallaaha khabiirum bimaa yasna'un

Artinya:

"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."

2. Menutup aurat.

Sudah kewajiban sebagai seorang muslim untuk menjaga aurat dari orang yang bukan mahramnya. Wanita yang sedang ditemui oleh calon suaminya harus didampingi orang tuanya dan menutup auratnya.

Allah berfiman dalam Alquran surat An-Nur ayat 31:

Adab ta'aruf © 2020 brilio.net 

Wa qul lil-mu'minaati yagdudna min absaarihinna wa yahfazna furujahunna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa maa zahara min-haa walyadribna bikhumurihinna 'alaa juyubihinna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa libu'ulatihinna au aabaa'ihinna au aabaa'i bu'ulatihinna au abnaa'ihinna au abnaa'i bu'ulatihinna au ikhwaanihinna au banii ikhwaanihinna au ban akhawaatihinna au nisaa'ihinna au maa malakat aimaanuhunna awittaabi'iina gairi ulil-irbati minar-rijaali awit-tiflillaziina lam yaz-haru 'alaa 'auraatin-nisaa'i wa laa yadribna bi'arjulihinna liyu'lama maa yukhfiina min ziinatihinn, wa tubuu ilallaahi jamii'an ayyuhal-mu`minuna la'allakum tuflihun

Artinya:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

3. Menjaga sikap dengan sopan.

Pada saat melakukan pertemuan dengan calon pasangan, keduanya harus menjaga jarak seperti tidak boleh duduk berdekatan dan menjaga sikap dengan sopan, mulai tutur kata dan gerak gerik tubuh.

4. Menghindari hal-hal yang tidak perlu dalam pembicaraan.

Sebaiknya dalam membicarakan sesuatu pada saat bertaaruf menghindari hal-yang yang tidak perlu. Bicarakan hal-hal yang penting dan diperlukan saja.

5. Selalu mengingat Allah.

Dengan selalu mengingat Allah dalam setiap perbuatan, khususnya saat bertaaruf, akan dapat menjaga diri dari gangguan setan. Saat taaruf alangkah baiknya diiringi dengan mengerjakan sholat istikharah agar keyakinan untuk menikah tidak mudah goyah.

Berita terkait Gadis Imut lainnya

Baca juga berita Tribunpekanbaru.com berjudul " Duda Nakal Kedatangan Gadis Imut, Puasa Goyang di Ranjang Pun Berakhir hingga Ketagihan " di Babe dan Google News.

Artikel berjudul " Duda Nakal Kedatangan Gadis Imut, Puasa Goyang di Ranjang Pun Berakhir hingga Ketagihan " ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Gadis 14 Tahun Pacaran dengan Duda Beranak Tiga, Nekat Hubungan Intim Beberapa Kali, Sang Ibu Syok. ( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved