Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pesan Taksi Online Siswi SMA Malah Dibawa Sopir ke Hotel, Korban Sempat Menolak Namun Tak Berdaya

Siswi kelas dua SMA berinisial T (16) di Medan, menjadi korban aksi rudapaksa seorang sopir taksi online pesanannya

Editor: CandraDani
SCMP.com
ilustrasi dirudapaksa 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pelajar perempuan kelas dua SMA berinisial GTN (16) di Medan, menjadi korban aksi rudapaksa seorang sopir taksi online pesanannya sendiri.

Ia dibawa ke sebuah hotel kelas melati di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan pada Jumat (18/6/2021) malam.

Karyawan hotel membenarkan adanya pemesanan kamar dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia dengan nomor polisi BK 1232 ABD.

Saat itu pelaku memesan kamar hotel dengan fasilitas kamar ber AC dan Televisi pada pukul 23:05.

Herman, room servis yang mengantarkan keduanya ke kamar mengatakan saat itu korban dan pelaku sempat berbicara beberapa menit di depan hotel sebelum masuk ke kamar.

Namun sekitar satu jam setelah masuk, seorang pria yang datang bersama korban keluar mengendarai mobil tersebut meninggalkan hotel.

Suasana hotel yang diduga menjadi tempat rudapaksa seorang sopir taksi online di Jalan Jamin Ginting, Medan. Selasa (22/6/2021).
Suasana hotel yang diduga menjadi tempat rudapaksa seorang sopir taksi online di Jalan Jamin Ginting, Medan. Selasa (22/6/2021). (Fredy / Tribun Medan)

"Memang benar ada pesanan kemarin itu, masuk 23:05 keluar 24:00. Laki-laki duluan keluar perempuan ditinggalkan," kata Herman, room servis hotel di kawasan Jalan Jamin Ginting, Medan saat ditemui.

Herman mengatakan tak mencurigai adanya kasus pemerkosaan. Sebab saat datang korban nampak biasa saja.

Padahal kalau saja korban berteriak petugas akan menolong seperti kejadian sebelum-sebelumnya.

Meski demikian, ia tak mau menduga karena bisa saja korban telah dihipnotis oleh pelaku.

Pengamatan www.tribun-medan melalui CCTV hotel. Terlihat pelaku datang bersama korban sekitar pukul 23:05 WIB.

Saat itu terlihat korban lebih dulu turun dari mobil melalui pintu samping sopir.

Korban yang terlihat mengenakan masker berwarna putih dan baju dres terlihat menghampiri pelaku yang masih berada di dalam mobil.

Tak lama kemudian mereka berdua jalan menuju kamar hotel. Seorang laki-laki berjalan lebih dulu baru dibelakangnya perempuan yang diduga korban.

Sekitar satu jam mereka berada di dalam kamar seorang laki-laki tadi keluar menuju mobil yang terparkir tadi dan meninggalkan lokasi hotel.

Menurut Herman, petugas hotel yang saat itu mengantarkan korban ke kamar pesanan pria tersebut melihat pria itu pergi begitu saja.

Namun setengah jam berselang beberapa orang yang mengaku sebagai keluarga meminta diantarkan ke kamar hotel dimana korban berada.

Saat itu keluarga korban mengatakan kalau anaknya menjadi korban rudapaksa seorang sopir taksi online pesanannya sendiri.

Tak lama berselang mereka pulang bersama korban.

Namun keesokannya mereka datang kembali bersama beberapa pria yang diduga sebagai polisi untuk melihat rekaman CCTV.

Kronologis Kejadian Pelajar SMA Dirudapaksa Supir Taksi Online

Oloan Butarbutar, selaku kuasa hukum korban, kejadian bermula saat GTN memesan ojol lewat aplikasi. Adapun driver yang menjemput GTN berinisial SA.

Waktu itu, GTN berniat pergi ke kawasan Polonia dari rumahnya di Delitua untuk menemui temannya. Di perjalanan, korban sempat tak menaruh curiga kepada SA.

SA kerap mengajak korban ngobrol, hingga akhirnya tiba di Hotel Padang Bulan Medan. Sesampainya di hotel, GTN kaget.

Dia pun bertanya kepada SA, kenapa kendaraan berhenti di Hotel Padang Bulan. Dengan berbagai cara, SA memberi alasan pada korban, hingga akhirnya korban terpedaya.

Sesampainya di sebuah hotel di kawasan Medan Selayang, korban sempat mengalami ancaman dan paksaan dari sopir taksi online.

"Awalnya yang pesan adiknya ke Hotel di Medan mau ketemu sama kawan-kawanya karena ada acara. Rupanya gak dibawa kesana. Malah dipaksa," kata Penasihat hukum korban, Oloan Butarbutar saat ditemui di Polrestabes Medan, Selasa (22/6/2021) siang.

"Tangannya ditarik paksa masuk ke hotel. Sempat melawan cuma karena tenaga perempuan terbatas jadi kalah."

Oloan menjelaskan kejadian itu terjadi pada Jumat malam, sekitar pukul 22:00 WIB (18/6/2021). Usai melakukan aksi bejatnya pelaku pun bergegas meninggalkan korban di hotel begitu saja.

Karena panik akhirnya korban menghubungi keluarganya untuk menjemput korban.

"Habis itu klien saya ditinggalkan begitu saja. Orang tua yang jemput karena dia gak berani keluar dari hotel itu," kata Oloan .

Penasihat hukum korban, Oloan Butarbutar menjelaskan pihaknya telah membuat laporan ke Polrestabes Medan dengan pada Sabtu, (19/LP/B/1233/VI/2021/SPKT/POLRESTABES MEDAN agar pelaku segera ditangkap.

Saat ini pun kliennya yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas sudah melakukan visum di rumah sakit dr Pirngadi Medan.

Sementara barang bukti berupa pakaian dalam korban sudah diserahkan ke Polrestabes Medan.

Oloan mengatakan, apa yang dilakukan SA ini bisa mencoreng citra para driver ojol di Kota Medan.

Dia pun berharap agar SA bisa segera ditangkap, karena dikhawatirkan melakukan aksi serupa terhadap korban lainnya.

(cr25/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Usai Dimainkan Satu Jam, Pelajar 16 Tahun Ini Ditinggal Supir Taksi Online di Hotel Melati, 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved