Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DPR Desak Kemenkes Tanggung Jawab Setelah 33 Pasien Covid-19 Meninggal Akibat Oksigen Habis

Komisi IX DPR mendesak Kemenkes bertanggung jawab atas peristiwa meninggal dunia 33 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Editor: Ariestia
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Komisi IX DPR mendesak Kemenkes bertanggung jawab atas peristiwa meninggal dunia 33 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta. FOTO ILUSTRASI - Tabung oksigen. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Komisi IX DPR mendesak Kemenkes bertanggung jawab atas peristiwa meninggal dunia 33 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta.

Pasien-pasien tersebut meninggal dunia, Sabtu (3/7/2021) karena stok oksigen di rumah sakit tersebut habis.

"Ini adalah tanggung jawab Kemenkes yang bertanggung jawab terhadap aturan dan menggerakkan industri agar bisa mensuplai. Apalagi tanggal 3 Juli itu Dirut RSUP Sardjito sudah mengirim surat dari kemarin terkait kondisi pasokan oksigen medis yang mereka miliki," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena, kepada wartawan, Minggu (4/7/2021).

Melki menegaskan, insiden tersebut harus menjadi pelajaran berharga agar tak terulang di kemudian hari.

Dia meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, maupun pelaku industri oksigen medis, untuk memastikan pasokan gas oksigen medis, terutama di fasilitas kesehatan rujukan.

"RSUP Sardjito itu RS rujukan nasional Covid-19, tidak masuk diakal sampai mereka teriak gas medis ini, sehingga baru tadi pagi diamankan. Ada masalah apa sehingga ini perlu ditelusuri oleh pihak bertanggung jawab," ujar politikus Partai Golkar itu.

Sehari 63 pasien Covid-19 meninggal

Sebanyak 63 pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, dilaporkan meninggal dunia dalam kurun waktu 24 jam.

Kejadian ini diduga disebabkan keterlambatan pasokan oksigen.

Dikutip dari Kompas.id, pasien yang meninggal di RSUP Dr Sardjito pada Sabtu (3/7/2021) hingga Minggu (4/7) dinihari terdiri dari 9 orang di ruang intensif, 30 di bangsal rawat inap, dan 12 di instalasi gawat darurat. Mereka merupakan pasien Covid-19 yang rata-rata mengalami pemburukan dan butuh pasokan oksigen.

Situasinya mengerikan.... saya tidak pernah mengalami ini selama bekerja di Sardjito. Pasien terus berdatangan, sementara oksigen habis. Presiden harus melihat kenyataan ini. Sekarang kita sudah kolaps,” kata seorang dokter, yang minta namanya tidak disebutkan.

Kepala Bagian Hukum, Organisasi, dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan membenarkan adanya 63 pasien yang meninggal di rumah sakit itu.

Namun, Banu mengaku mengatakan jumlah pasien yang meninggal karena krisis stok oksigen sebanyak 33 pasien.

"Jumlah 63 pasien meninggal tersebut adalah akumulasi dari hari Sabtu (3/7) pagi sampai Minggu (4/7) pagi. Sedangkan yang meninggal karena dampak krisis stok oksigen sebanyak 33 pasien.," katanya.

Pada Sabtu malam, stok oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito memang telah sangat menipis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved