Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Titik Api Mulai Bermunculan, Polda Riau Siagakan Personil dan Peralatan Antisipasi Karhutla

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, pemantauan aplikasi Dashboard Lancang Kuning pada Senin kemarin, ada 8 titik api.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
BNPB
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) muncul di Desa Sokoi, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau sejak Sabtu (03/07/2021) hingga Minggu (04/07/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Polda Riau dan jajaran telah mempersiapkan personel dan juga peralatan guna menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Terlebih berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sejak akhir Juni 2021 lalu, sudah masuk musim kemarau.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, berdasarkan hasil pemantauan aplikasi Dashboard Lancang Kuning pada Senin kemarin, ada 8 hotspot atau titik panas yang terdeteksi di wilayah Provinsi Riau.

Adapun hotspot yang terpantau lewat satelit Tera, Nora, Lapan, dan Aqua itu berjumlah 8 titik, dengan kategori medium atau menengah.

Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi SH. SIk, turun langsung meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Mekar Delima, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (6/3/2021).
Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi SH. SIk, turun langsung meninjau lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Mekar Delima, Kecamatan Tasik Putripuyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Sabtu (6/3/2021). (tribunpekanbaru/teddy)

Atas temuan itu, jajaran Polda Riau pun melakukan verifikasi di lapangan.

Diantaranya di daerah Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rohul, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi.

"Hasilnya tidak ditemukan ada titik api," kata Kapolda Riau, Selasa (6/7/2021).

Meski tidak ditemukan titik api disebutkan Irjen Agung, personel di jajarannya tetap memonitor perkembangan di lapangan lewat aplikasi Dashboard Lancang Kuning.

Aplikasi ini memudahkan petugas di lapangan untuk melakukan deteksi dini, terkait kemunculan hotspot.

Dimana nantinya, hotspot itu akan diverifikasi secara langsung, sesuai titik koordinat yang tertera di aplikasi.

"Jika ada titik api, maka dilakukan komunikasi kepada personel Polres jajaran untuk melaksanakan pengecekan, pemadaman serta pendinginan," urai Kapolda Riau lagi.

Ia memaparkan, semua kontrol mobilisasi personel di lapangan, dipandu tim Command Center yang ada di posko Karhutla di komplek Purna MTQ, Pekanbaru.

"Posko ini memonitor 24 jam kondisi titik panas di seluruh wilayah hukum Polda Riau," sebut Jenderal bintang dua itu.

Selain itu ia menambahkan, jajaran Polda Riau juga melaksanakan kegiatan preventif dan preemtif, berupa penyebaran maklumat agar masyarakat tidak membakar lahan.

Sebelumnya, Kapolda Riau juga telah menjelaskan secara detail penanganan Karhutla di wilayahnya secara langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Irjen Agung memaparkan kepada Presiden lewat video conference, usai kegiatan upacara Hari Bhayangkara ke-75 secara virtual, pada 1 Juli 2021 lalu.

Kapolda Riau meyakinkan, bahwa di tahun 2021 ini, Karhutla mengalami penurunan drastis dibanding dua tahun sebelumnya, yakni 2019 dan 2020.

"Sampai saat ini, kami bersama TNI, BPBD dan Satpol PP dan unsur lainnya menyiagakan 5.232 personel dalam penanganan Karhutla. Kami juga menyiagakan 6.000 unit mesin pompa air untuk pemadaman," urai Irjen Agung saat itu.

Dalam kesempatan dialog tersebut, Irjen Agung juga menyampaikan bahwa penanganan Karhutla di Riau, telah dikolaborasikan antara SDM dengan kecanggihan teknologi.

Dimana Polda Riau sudah menggunakan aplikasi Dashboard Lancang Kuning yang kini kecanggihannya juga telah digunakan oleh belasan jajaran Polda lainnya di Indonesia, yang wilayahnya juga rawan terjadi Karhutla.

"Kami sampaikan kepada Bapak Presiden, titik api pada tahun 2021 mengalami penurunan, dengan jumlah 641 titik api dengan luas 124 hektar lahan kebakaran. Penurunan tersebut bila dibanding kondisi Karhutla pada 2019 di mana titik api mencapai 11 ribu titik, dan 6 ribuan titik api pada tahun 2020,” papar Irjen Agung.(tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved