Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabar Buruk, WHO Sebut Akan Ada Varian Corona Terbaru yang Lebih Berbahaya, 'Makin Sulit Diatasi'

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan selain varian Delta, masih akan ada varian baru Covid-19

Editor: Muhammad Ridho
Institute Virology Wuhan/Daily Mirror
Aktivitas di dalam Institue Virologi Wuhan. 

WHO Ingatkan Gelombang Ketiga Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO mengingatkan dunia akan serangan gelombang ketiga Virus Corona, Covid-19.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hal itu pada hari Rabu (14/7).

Bukan tanpa alasan, lonjakan kasus infeksi Covid-19 memang terjadi dalam beberapa minggu terakhir, terutama sejak munculnya varian Delta yang bermula di India.

"Saat ini kita berada pada tahap awal gelombang ketiga," katanya dalam sambutan pembukaan rapat ke-8 Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) tentang Covid-19.

Dilansir dari TASS, kepala WHO mengatakan bahwa dalam seminggu terakhir kasus Covid-19 meningkat secara global, begitu pula dengan tingkat kematian yang sempat menurun dalam 10 minggu.

Selain kemunculan varian Delta, Ghebreyesus mengakui bahwa pembebasan aktivitas serta penerapan protokol kesehatan yang tidak konsisten membuat jumlah infeksi kembali meningkat.

"Varian Delta adalah salah satu pendorong utama peningkatan penularan saat ini, didorong oleh peningkatan mobilitas sosial, dan penggunaan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat yang tidak konsisten," lanjutnya.

Menurut Ghebreyesus, varian Delta sekarang sudah ada di lebih dari 111 negara. Atas dasar itu, WHO memperkirakan bahwa varian tersebut akan menjadi varian virus corona yang dominan di seluruh dunia.

Kepala WHO juga menyoroti adanya ketimpangan dalam distribusi vaksin Covid-19 global yang semakin terlihat di antara negara-negara kaya dan negara-negara miskin serta berkembang.

"Ada perbedaan yang mengejutkan dalam distribusi vaksin global. Banyak negara masih belum menerima vaksin apa pun, dan sebagian besar belum menerima cukup," lanjut Ghebreyesus.

Dalam mengatasi masalah ketimpangan tersebut, Ghebreyesus berjanji bahwa COVAX akan melakukan yang terbaik untuk membagikan vaksin dengan cepat dan adil.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved