Soal PPKM Darurat, Luhut Minta Maaf: Ada Bansos Tambahan Rp 39 Triliun Untuk Masyarakat
Selain itu, Luhut juga memastikan adanya penambahan untuk alokasi anggaran kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun.
TRIBUNPEKANBARU.COM - KoordinatorPPKM Darurat,Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pihaknya masih banyak kekurangan dalam bekerja.
Oleh sebab itu, selaku yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait penanganan PPKM Darurat Jawa-Bali.
"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, Saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKN Jawa Bali ini masih belum optimal," ungkap Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7/2021).
Luhut pun memastikan, bahwa pemerintah bersama seluruh jajaran menteri serta lembaga terkiat terus berupaya keras memastikan menghentikan penyebaran varian Delta Covid-19 ini.
Selain itu, Luhut juga akan memastikan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak akibat PPKM ini. Yakni, dengan memberikan bantuan sosial (bansos) maupun program bantuan lainnya yang telah disiapkan pemerintah.
"Saya bersama jajaran menteri dan kepala lembaga terkait akan terus bekerja keras untuk memastikan penyebaran varian Delta ini bisa diturunkan dan penyaluran Bansos ke masyarakat," jelas Luhut.
Dia juga menjelaskan pemerintah menggelontorkan sebesar Rp 39,19 triliun untuk bantuan bagi masyarakat selama PPKM Darurat.
Gelontorkan dana itu digunakan untuk bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak.
"Bantuan itu meliputi pertama pemberian beras Bulog 10 kg untuk 18,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Kedua, bantuan sosial tunai 10 juta KPM. Ketiga, pemberian tambahan ekstra 2 bulan untuk 18,9 juta KPM sembako," kata Luhut.
Lalu, Luhut menambahkan, ada tambahan untuk 5,9 juta KPM usulan daerah, tambahan anggaran untuk kartu pra kerja senilai Rp 10 triliun, serta subsidi listrik rumah tangga untuk 450 volt dan 900 volt diperpanjang 3 bulan hingga Desember 2021.
"Selanjutnya perpanjangan subsidi kuota internet bagi siswa, mahasiswa, guru dan dosen selama 6 bulan, dan juga subsidi ... listrik libur panjang sampai Desember 2021," jelas Luhut.
Selain itu, Luhut juga memastikan adanya penambahan untuk alokasi anggaran kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun.
Anggaran itu, meliputi penambahan anggaran untuk biaya perawatan pasien Covif-19 di rumah sakit, penambahan insentif nakes, tenaga vaksinasi, pembangunan rumah sakit lapangan dan pembelian oksigen.
Serta, pembagian dua juta obat gratis yang sudah dimulai oleh Presiden kemarin yang isolasi mandiri bagi OTG dan gejala ringan.
"Dan ini akan kita lakukan secara masif," jelasnya.
			