Sanksi Dibalas Sanksi, China Balas Perlakuan Amerika Serikat dengan Cara yang Sama
Amerika Serikat dibikin geleng kepala oleh sikap tegas China. Ibaratnya, jika berani ganggu China maka terima resikonya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Jangan anggap remeh China apalagi menilai negara itu lemah.
Amerika Serikat dibikin geleng kepala dengan sikap tegas China.
Pejabat mereka kena getahnya. Diberi sanksi oleh pemerintah China.
Sanksi tersebut sebagai bentuk balasan atas perlakuan serupa yang diterima pejabat China.
Bahkan sanksi yang dijatuhkan China diberlakukan jelang kedatangan Wakil Menteri Luar Negeri AS ke China.
Baca juga: KRONOLOGI DETIK-DETIK Influencer China Tewas dari Crane: Kondisi Hape Masih Merekam
Baca juga: China Nilai Penyelidikan WHO pada Laboratorium Wuhan sebagai Hal yang Tak Masuk Akal
Entah bagaimana nantinya pembicaraan akan berlangsung ditengah panasnya kebijakan masing-masing negara.
China melakukan pembalasan dengan menjatuhkan sanksi kepada sejumlah individu dan organisasi Amerika Serikat (AS).
Langkah “Negeri Panda” tersebut merupakan tanggapan atas sejumlah sanksi terbaru yang dijatuhkan “Negeri Paman Sam” terhadap beberapa pejabat China di Hong Kong.
Di antara Individu Washington yang dijatuhi sanksi Beijing salah satunya adalah mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.
Sanksi balasan tersebut datang beberapa hari sebelum Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman akan mengunjungi China sebagaimana dilansir BBC, Sabtu (24/7/2021).
Pada Jumat (23/7/2021), Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa sanksi terbaru yang dijatuhkan AS itu dirancang untuk menodai lingkungan bisnis Hong Kong.
Kementerian tersebut menambahkan, sanksi yang dijatuhkan AS melanggar hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional.
Baca juga: Semakin Mencurigakan, China Tolak Ahli WHO Lakukan Penelitian ke Wuhan, Cari Asal Usul Covid-19
Setelah mengeluarkan kecaman tersebut, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pihaknya akan menjatuhkan sanksi pada tujuh individu dan entitas AS, termasuk Ross.
Ross merupakan Menteri Perdagangan AS di bawah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.
Ketika menjabat, dia menambah daftar perusahaan yang tidak dapat berdagang dengan perusahaan AS tanpa lisensi sebelumnya, termasuk raksasa telekomunikasi China seperti Huawei dan ZTE.