Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Beraninya Anak Anggota DPRD Acungkan Jari Tengah saat Razia PPKM Level 4, Nasibnya Kini Apes

Saat razia terlihat ada pemuda tidak pakai masker terlihat mengacungkan jari tengahnya. Perilaku pemuda ini viral

Editor: Muhammad Ridho
Dokumen TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
CAPTION : Tampak Petugas gabungan saat memberikan imbauan prokes dan instruksi terbaru Walikota Samarinda, Kalimantan Timur. Dalam aksi tersebut sempat diwarnai insiden acungkan jari tengah oleh salah satu pemuda di kafe, Selasa (27/7/2021) malam. 

Menurut Abdul Rofik, seharusnya Satpol PP itu bertindak persuasif, tidak masuk atau datangnya berkerumunan seperti itu.

Karena, katanya PPKM Level 4 itu ada sedikit kelonggaran bagi cafe-cafe pemula, apalagi mereka juga masih mahasiswa, itu sesuai dengan Visi-Misi Walikota yang akan membentuk 10 ribu UMKM.

"Jadi seharusnya mereka itu dibina," ungkapnya sewaktu diwawancarai melalui sambungan telepon, Rabu (28/7/2021).

Kemudian lanjutnya, pada PPKM Level 4 terkait jam operasional juga tidak ditentukan, lantaran biasanya anaknya pada pukul 21.00 Wita sudah off.

Akan tetapi yang menjadi perhatian adalah jaga jarak, jangan sampai menciptakan kerumunan, memakai masker, dalam artian menerapkan protokol kesehatan.

"Adapun makan sampai 20 menit itupun toleransi. Jangan terlalu kaku juga, apalagi anak muda," ujarnya.

Menurutnya kejadian itu, terlalu berlebihan pasalnya dirinya yang tidur dalam keadaan sakit, pun terbangun dan langsung mengecek keluar untuk memastikan apa yang terjadi.

"Jadi pada saat itu kan petugas masuk ke dalam rumah, itu masuk kategori pidana pelanggaran aturan masuk tanpa izin, apalagi membuat gaduh, saya dalam keadaan tidur," ujarnya.

Lanjutnya, bahwa terkait anaknya yang mengacungkan jari tengah tersebut, dirinya sendiri tidak mengetahui artinya apa, hanya saja menurutnya hal tersebut hanya dibesar-bedarkan saja.

"Jadi itu cuma dibesar besarkan saja. Kecuali dalam rumus bahasa Indonesia dikategorikan itu sebuah pelanggaran. Kan biasa aja itu anak-anak," imbuhnya.

Dirinya pun menegaskan, bahwa prokes di cafe itu telah dijalankan dan sebenarnya Satpol PP lah yang bergelombol yang datang beberapa truk, sehingga siapa sebenarnya yang membuat kerumunan itu.

"Seharusnya katanya ada etika persuasif, mereka bukan penjahat, itukan mengikuti pemerintah. Adapun ada kekeliruan dikasih taulah," ucapnya.

Sumber : TribunKaltim.co

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved