Pengakuan Heriyati dan Menantu Akidi Tio: Sumbangan Rp 2 Triliun Bukan Hoaks, Uangnya di Singapura
Pengakuan Heriyati dan menantu Akidi Tio bernama Rudi Sutadi kepada polisi sumbangan Rp 2 triliun itu bukan hoaks, karena uangnya ada di Singapura
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Sedangkan ketika ditemui, ketua RT 27, Fuazi mengatakan hingga malam ini banyak anggota Polrestabes, dan Polda Sumsel, berkoordinasi dengan dirinya untuk menanyakan tentang Heriyanti dan suami, serta anaknya.
"Sudah banyak anggota Polda Sumsel, Polrestabes Palembang, yang berkoordinasi dengan dirinya, guna menanyakan keseharian Heriyanti anak bungsu Akidi Tio," kata Fuazi
Hingga kini, pukul 23.11, terhitung ada 10 orang yang menjaga ketat kediaman anak bungsu Akidi Tio Heriyanti, 6 anggota jadi Jatanras Polda Sumsel, 2 anggota dari Reskrim Polrestabes, Palembang dan 2 anggota dari Intelkam Polrestabes, Palembang.
Kabid Humas Polda Sumsel: Tidak Ada Prank
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi membantah pernyataan Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro, yang sebelumnya menyebut Heriyanti telah menjadi tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.
Menurut Supriadi, Heriyanti diundang ke Polda Sumsel untuk memberikan klarifikasi soal uang sumbangan Rp 2 triliun yang juga belum cair.
Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio di Polda Sumsel, Senin (2/8/2021) siang.
Heriyanti kata Supriadi, masih dimintai keterangan terkait sumbangan Rp 2 triliun yang rencananya akan diberikan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Supriadi mengatakan, saat penyerahan sumbangan secara simbolis di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021), dana Rp 2 triliun itu direncanakan cair pada Senin (2/8/2021) dengan menggunakan bilyet giro Bank Mandiri pukul 14.00 WIB.
Namun, sampai waktu yang ditentukan, uang tersebut ternyata belum bisa dicairkan karena mengalami beberapa kendala.
"Tidak ada prank. Pada hari ini, ibu Heriyanti kita undang ke Polda.
Perlu digarisbawahi, kita undang bukan kita tangkap.
Kita undang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana sumbangan Rp 2 triliun melalui bilyet giro," kata Supriadi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021).
"Bilyet giro ini tidak bisa dicairkan karena ada teknis yang diselesaikan.
Kita tunggu sampai pukul 14. 00 WIB ternyata belum ada informasi, sehingga kita undang ke Polda Sumsel. Bukan ditangkap," kata Supriadi menambahkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pengakuan-heriyati-dan-menantu-akidi-tio-sumbangan-rp-2-triliun-bukan-hoaks-uangnya-di-singapura.jpg)