Aksi Protes Pedagang STC

Jeritan Pedagang STC Pekanbaru Terdampak PPKM Level 4, Harus Tutup Toko Tapi Tak Diberi Bantuan

Para pedagang Sukaramai Trade Center (STC) Pekanbaru kibarkan bendera putih sebagai protes. Harus tutup toko tapi tak ada bantuan, pemasukan kosong

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM/DODI VLADIMIR
Pedagang Sukaramai Trade Center (STC) Pekanbaru menggelar aksi mengibarkan bendera putih, Selasa (10/8/2021). Pedagang menjerit menyuarakan keluhan akibat terdampak PPKM level 4. Harus tutup toko tapi tak diberi bantuan. 

"Kami punya beban. Bayar service charge (biaya pelayanan ke pihak pengelola STC, red) bulan ke bulan. Sementara kami tidak beraktivitas berjualan, pemasukan dari mana?” keluh Dodi.

“ Kami punya anak dan keluarga yang butuh kelangsungan hidup. 3000 pedagang di sini, mau ke mana? Mau diapain?," imbuh Dodi lagi.

Ia mengungkapkan, pengelola STC sendiri sebenarnya sudah cukup baik dalam mengupayakan terlaksananya protokol kesehatan (prokes) di STC Pekanbaru.

Sehingga pihaknya menilai, sebenarnya STC Pekanbaru bisa beroperasi dan pedagang diizinkan lagi berjualan.

Dengan catatan protokol kesehatan tetap dijalankan secara ketat.

"Kami saja pedagang tidak pakai masker diberi sanksi, begitulah pengelola memberi ketegasan, supaya STC bisa berjalan seperti biasa,” ungkap Dodi.

“Kami cuma minta perhatikan bagaimana kami ke depan (jika tidak berjualan)? Perhatikan jeritan kami," sambung Dodi.

Disinggung soal bantuan, baik itu dari Pemerintah Pekanbaru maupun Provinsi Riau, Dodi mengaku hingga kini para pedagang belum ada menerimanya.

"Kami belum pernah didatangi dan dipertanyakan, belum ada sama sekali. Dari awal malah," sebutnya.

Pada dasarnya diterangkan Dodi, para pedagang tak mempermasalahkan apa pun bentuk kebijakan yang diambil pemerintah dalam menangani pandemi covid-19.

"Kebijakan ditetapkan oke, tapi solusi bagi kami ada. Misalnya dikumpulkan semua pedagang. Didata, diminta tutup tapi dikasih bantuan. Ini tidak ada," papar Dodi.

Maka dari itu kata Dodi, para pedagang sangat berharap ada perhatian dari pemerintah.

Karena sebagian besar dari mereka, hanya memiliki usaha berjualan di STC Pekanbaru, sebagai satu-satunya sumber penghidupan.

"Ini satu-satunya usaha kami, bertahun-tahun kami berjualan, datang ke toko, sabar menunggu pembeli," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Pekanbaru Kota, AKP Josina Lambiombir menuturkan, pembubaran aksi pedagang ini dilakukan untuk mengantisipasi agar tak terjadi klaster baru Covid-19.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved