Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Taliban Diprediksi Akan Ambil Alih Kabul, Ibu Kota Afghanistan Dalam Hitungan Hari

Taliban diprediksi akan kembali menguasai Afghanistan usai kepergian Tentara Amerika Serikat dari negara tersebut.

Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Ilham Yafiz
AFP
Seorang pejuang Taliban terlihat bersama penduduk setempat di Pul-e-Khumri pada 11 Agustus 2021 setelah Taliban merebut Pul-e-Khumri, ibu kota provinsi Baghlan sekitar 200 km sebelah utara Kabul. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Taliban diprediksi akan kembali menguasai Afghanistan usai kepergian Tentara Amerika Serikat dari negara tersebut.

Pejuang Taliban dapat mengisolasi ibu kota Afghanistan dalam 30 hari dan mungkin mengambil alihnya dalam waktu 90 hari ke depan.

Dilansir dari Reuters, Kamis (12/8/2021), seorang pejabat pertahanan AS mengutip intelijen AS mengatakan, ketika gerilyawan yang bangkit kembali membuat lebih banyak kemajuan di seluruh negeri.

Pejabat itu berbicara kepada Reuters dengan syarat nama anonim pada hari Rabu, mengatakan penilaian baru tentang berapa lama Kabul, ibukota Afghanistan dapat bertahan adalah hasil dari keuntungan cepat Taliban ketika pasukan asing pimpinan AS pergi.

"Tapi ini bukan kesimpulan yang sudah pasti," tambah pejabat itu, seraya mengatakan bahwa pasukan keamanan Afghanistan dapat membalikkan momentum dengan melakukan lebih banyak perlawanan.

Kelompok Islamis sekarang menguasai 65% Afghanistan dan telah mengambil atau mengancam akan mengambil alih 11 ibu kota provinsi, kata seorang pejabat senior Uni Eropa, Selasa.

Personel keamanan Afghanistan memeriksa di dalam sebuah gedung sehari setelah ledakan bom mobil di Kabul pada 4 Agustus 2021.
Personel keamanan Afghanistan memeriksa di dalam sebuah gedung sehari setelah ledakan bom mobil di Kabul pada 4 Agustus 2021. (WAKIL KOHSAR / AFP)

Faizabad, di provinsi timur laut Badakhshan, pada Rabu menjadi ibu kota provinsi kedelapan yang direbut oleh Taliban.

Pertempuran sangat intens di kota Kandahar, kata seorang dokter yang berbasis di provinsi Kandahar selatan.

Kota itu menerima sejumlah mayat pasukan Afghanistan dan beberapa Taliban yang terluka.

Semua pintu gerbang ke Kabul, yang terletak di lembah yang dikelilingi oleh pegunungan, dipenuhi warga sipil yang melarikan diri dari kekerasan, kata sumber keamanan Barat.

Sulit untuk mengatakan apakah pejuang Taliban juga berhasil melewatinya, kata sumber itu.

"Ketakutannya adalah pelaku bom bunuh diri memasuki markas diplomatik untuk menakut-nakuti, menyerang, dan memastikan semua orang pergi secepat mungkin," katanya.

Kecepatan Taliban mengambil alih sebagian ibu kota Provinsi di Afghanistan telah mengejutkan pemerintah dan sekutunya.

Kelompok itu menguasai sebagian besar Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, ketika digulingkan karena menyembunyikan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden.

Taliban ingin menggulingkan pemerintah yang didukung AS.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved