Virus Corona
China Membangkang, Tolak Penyelidikan WHO di Kota Wuhan
China kembali membangkang. Negara ini menolak permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penelitian tentang asal-usul Covid-19
Penulis: Sesri | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - China kembali membangkang. Negara komunis ini menolak permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk melakukan penelitian fase ke 2 tentang asal-usul COVID-19.
Permintaan itu sendiri dilayangkan WHO pada Jumat (13/8/2021).
Beijing bersikeras menolak upaya penelitian Ilmiah yang akan dilakukan WHO dengan alasan, penelitian itu sarat dengan kepentingan politik.
WHO menyampaikan permintaan kepada Beijing untuk membuka kembali akses bagi para peneliti WHO untuk melakukan penelitian bagi di Wuhan, tempat asal mula virus itu berkembang.
Penelitian itu dianggap sangat penting untuk kelanjutan penanganan Virus Corona yang hingga saat ini telah menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh belahan dunia.
Baca juga: Bahkan Pria Yang Tinggal 20 Tahun Di Gua Ini Pun Divaksin Covid: Corona Bisa Saja Datang Ke Gua Saya
Baca juga: Film Dokumenter Ini Mengupas Habis soal Asal Usul Virus Corona, Mengungkap Fakta yang Tersembunyi
Sebelumnya, pada Januari 2021 lalu, tim ahli internasional WHO pergi ke Wuhan untuk menghasilkan laporan fase pertama.
Namun, penelitian itu gagal menemukan posisi konklusif tentang persebaran awal virus tersebut.
Pada hari Kamis (12/8/2021), WHO mendesak China untuk membagikan data mentah dari kasus Covid-19 paling awal, guna melacak asal-usul virus mematikan itu.
Namun, lagi-lagi permintaan itu ditolak keras oleh China .
Negara itu menegaskan bahwa penyelidikan awal pada Januari 2021 lalu dinilai sudah lebih dari cukup.
Dan China juga menilai, permintaan WHO untuk kembali melakukan penyelidikan tak lebih dari kepentingan politik semata.
"Kami menentang penelusuran politik,"kata wakil menteri luar negeri Ma Zhaoxu.
Pelacakan awal mula virus itu sendiri telah menjadi masalah diplomatik yang telah memicu memburuknya hubungan China dengan AS dan banyak sekutu Amerika.
AS dan sejumlah negara mengatakan, bahwa China belum transparan tentang apa yang terjadi pada hari-hari awal pandemi.
Banyak pakar kesehatan masyarakat juga menyerukan pemeriksaan independen terhadap asal-usul Covid-19,
Seruan itu dikarenakan WHO dinilai tidak memiliki kekuatan politik untuk melakukan analisis forensik sehingga badan PBB itu juga dinilai gagal dalam melacak asal asul virus tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/apa-kabar-covid-19-di-china-hebat-positif-terbaru-sedikit-sekali-di-wuhan-tak-ada-penambahan.jpg)