Sempat Bertemu Taliban, Kini China Nyatakan Siap Bekerja Sama Dengan AS untuk Afghanistan
China mengkritik Amerika Serikat karena keputusannya menarik pasukan militer terlalu cepat dari Afghanistan.
TRIBUNPEKANBARU.COM - China mengkritik Amerika Serikat karena keputusannya menarik pasukan militer terlalu cepat dari Afghanistan.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, menyayangkan keputusan Amerika Serikat tersebut.
Wang Yi menilai AS terlalu cepat menarik pasukan dari Afghanistan.
Wang Yi merasa keputusan tersebut memiliki dampak negatif yang serius.
Dilansir dari Kontan, pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Wang Yi kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin (16/8/2021).
Meskipun demikian, China berjanji untuk tetap bekerja sama dengan AS dalam mengupayakan stabilitas di Afghanistan.
Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Wang dan Blinken berbicara tentang situasi keamanan dan upaya masing-masing negara untuk membawa warganya ke zona aman.
Dikatakan juga bahwa Blinken telah berbicara secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.
Dalam pembicaraannya, Wang menegaskan kepada Blinken bahwa model asing tidak dapat diterapkan secara sewenang-wenang ke negara dengan kondisi budaya dan sejarah yang berbeda.
Hal tersebut merujuk pada berbagai upaya AS yang selama dua dekade hadir di Afghanistan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan.
"Menggunakan kekuatan dan cara-cara militer untuk menyelesaikan masalah hanya akan meningkatkannya. Pelajaran dari ini (Afghanistan) layak untuk direnungkan dengan serius," ungkap Wang, seperti dikutip CCTV.
Untuk selanjutnya, Wang mengatakan bahwa China bersedia berkomunikasi dengan AS demi mencegah perang saudara baru serta bencana kemanusiaan yang mungkin terjadi di Afghanistan.
Bertemu Menlu China
Pemimpin Taliban, Mullah Mohammed Omar bertemu dengan menteri luar negeri China, Wang Yi, di kota pesisir Tianjin akhir Juli lalu.
Foto-foto menunjukkan Wang menyambut Mullah Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri dan kepala komisi politik Taliban, dengan tangan terbuka, kemudian duduk untuk berbicara dengan delegasi Taliban.
