Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Wanita Malam Di Afghanistan Takut Open BO Pasca Taliban Awasi Aktifitas Prostitusi di Medsos

Selain di media sosial, Taliban juga memeriksa situs film untuk mencari wanita nakal dari Taliban yang terjun ke dunia film dewasa.

Wakil KOHSAR / AFP
Taliban 

Taliban akan memberi hukuman yang teramat brutal jika milisi itu tau jika ia adalah seorang Gay.

“Begitu Taliban tahu bahwa saya seorang Gay, mereka akan membunuh saya bahkan tanpa memikirkannya,” kata “Sayed” yang berusia 36 tahun kepada Business Insider, Sabtu.

Masih teringat jelas di ingatan Sayed ketika seorang Gay dieksekusi dengan cara sadis. 

Pria Gay di Afghanistan di timpa oleh tembok bangunan yang dirubuhkan dengan tank.

"Dalam waktu kurang dari seminggu, suasana di komunitas Gay bawah tanah Afghanistan berubah menjadi panik," ujarnya.

Ghulam (21), pria Gay lainnya mengaku tidak berani keluar rumah. 

Pemuda penyuka sesama jenis itu hanya mengurung diri di kamar pasca Taliban ambil alih negaranya.

“Kami tidak bisa keluar karena kami hanya takut akan hidup kami,” kata Ghulam.

Homoseksualitas secara teknis ilegal di Afghanistan selama bertahun-tahun, tetapi belum dituntut sejak AS dan sekutu NATO-nya mengusir Taliban dari kekuasaan pada 2001.

Tetapi di bawah interpretasi Taliban yang menerapkan hukum Syariah, Gay membawa hukuman mati bagi penganutnya.

Rezim sebelumnya membunuh setidaknya selusin pria homoseksual dengan menghancurkan mereka sampai mati di bawah tembok batu yang digulingkan oleh tank atau buldoser, menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia.

“Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa kaum Gay akan disingkirkan dan dimusnahkan oleh Taliban, seperti yang dilakukan Nazi,” kata Nemat Sadat, mantan profesor di American University of Afghanistan di Kabul yang melarikan diri ke Los Angeles pada 2013 setelah menerima ancaman pembunuhan. 

"Orang-orang mengirimi saya pesan dengan mengatakan ini paspor saya, ini semua informasi saya, tolong keluarkan saya dari negara ini, saya akan mati."

ketakutan yang luar biasa juga dirasakan oleh Abdul (bukan nama sebenarnya).

Dilansir dari BBC, mahasiswa Afghanistan ini pun tak berani keluar rumah. Bahkan ia tak datang ke kampus. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved