Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

28 Warga Riau Terpapar Varian Delta, Alat Uji Sampel Varian Ini Akan Dipesan

Ditengah Pandemi Covid-19 ini, menurut Nuzelly segala pengadaan harus dilakukan dengan matang.

Gambar oleh fernando zhiminaicela dari Pixabay
Covid-19 varian delta yang sudah menyebar di provinsi di Indonesia 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Jumat (3/9/2021) lalu 28 Warga Riau terpapar Covid-19 varian Delta.

Hal itu disampaikan Dirut RSUD Arifin Ahmad, dr Nuzelly.

Dia mengungkapkan enam diantaranya terdeteksi pada Mei lalu.

Sementara 22 lagi terdeteksi pada Juni.

Meski sampel sudah dikirim sejak Mei dan Juni lalu, Nuzelly mengatakan hasilnya baru diketahui pada Agutustus.

Sehingga ada rentang waktu yang cukup lama antara sampel yang dikirim dengan hasil uji yang dikeluarkan. 

Kondisi ini dikarenakan alat untuk mendeteksi tidak ada di Riau. 

Sehingga, sampel dikirim terlebih dahulu ke Jakarta.

Oleh karena itu, masyarakat dihimbau agar teteap mentaati protokol kesehatan.

Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Kalau untuk penanganan medis di rumah sakit, pasien yang terpapar virus varian delta tidak ada bedanya dengan pasien yang terpapar Covid-19.  Begitu juga dengan obat-obatan yang digunakan," ungkap Dia.

Sementara untuk alat tes, pihaknya sudah  melakukan beberapa hal.

Baca juga: Suami Istri Jadi Koruptor, Kini KPK Juga Geledah Rumah Anak Bupati Probolinggo

Baca juga: Sewa Rumah Mewah dengan Keamanan Super Ketat, 2 Warga Iran Ini Gunakan untuk Produksi Sabu

Seperti membentuk tim yang ditugaskan melakukan kajian dan persiapan pengadaan alat tersebut. 

"Kita sedang persiapkan, kita harus banding-badingkan dulu dari berbagai sumber, sehingga kita yakin alat mana yang akan kita beli. Sudah ada tim ahli kita yang sedang melakukan telaah, ada beberapa orang pakar biomolekuler yang sedang mempersiapkannya,"katanya.

Nuzelly mengungkapkan, untuk membeli alat tersebut pihaknya harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengadaan alat tersebut.

Sebab untuk membali alat uji sampel varian delta tersebut membutuhkan anggaran yang besar. 

"Alatnya dibeli di luar negeri, karena alatnya lebih spesifik. Jadi kita tidak mau gegabah, karena uang yang mau dikeluarkan tidak sedikit, jadi harus kita pertimbangkan sebaik mungkin, karena harganya kan bervariasi, makanya kita harus telaah dulu yang mana yang mau kita beli," ujarnya.

Ditengah Pandemi Covid-19 ini, menurut Nuzelly segala pengadaan harus dilakukan dengan matang.

Baca juga: Bikin Para Cewek Patah Hati, Cowok Cantik dan Tayangkan K-Pop Dilarang di China Ini Alasannya

Baca juga: Matanya Kini Cacat, Begini Kronologi Bocah yang Jadi Korban Ritual Ayah, Ibu, Nenek dan Kakeknya

Sebab dengan keterbatasan anggaran yang ada, pembelian alat harus dilakukan dengan efisien dengan tidak mengesampingkan fungsi, keamanan dan keakuratan dari alat yang akan dibeli tersebut.

"Ditengah Pandemi seperti ini semua harus kita pertimbangkan, kita lebih cenderung melakukan efisiensi setiap kegiatan yang kita lakukan, sehingga kita tidak mau gegabah dalam pengadaan alat ini, harus efisien tapi tetap harus sesuai dengan harapan kita," katanya.

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved