Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Janji Taliban Hanya Omongan Saja, Buktinya Mereka Usir Wanita yang Hendak Masuk ke Gedung Ini

Taliban hanya berjanji saja namun tidak terbukti. Wanita yang jadi korban karena menjadi objek diskriminasi oleh Taliban

Editor: Budi Rahmat
Gambar oleh Amber Clay dari Pixabay
Wanita Afganistan pakai BUrqa 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Tak sesuai dengan kenyataan, Taliban mulai unjuk gigi setelah mereka mengambil alih kepemimpinan di Afganistan.

Omongan manis mereka terkait perubahan yang akan dilakukan ternyata belum sepenuhnya dibuktikan.

Bahkan yang terbaru staf pemerintahan di kementerian urusan perempuan malah mengusir perempuan yang hendak memasuki gedung tersebut.

Pengusiran itu tentu saja menimbulkan pertanyaan. Sebab sebelum membentuk pemerintahan yang baru, Taliban mengatakan akan melakukan sejumlah perubahan.

Baca juga: Ketahuan Taliban bisa Bahaya, Tim Sepakbola Wanita Afganistan Keluar dari Persembunyian dan Kabur

Baca juga: Taliban Bongkar Kebiasaan Mantan Pejabat Afganistan yang Suka Menumpuk Uang di Rumah

Termasuk memberikan ruang bagi perempuan untuk berbagai hal termasuk pemerintahan dan pendidikan.

Namun nyatanya kini Taliban begitu super power atas kebijakan yang mereka keluarkan terutama yang menyangkut soal wanita.

Terbaru, Taliban dikabarkan telah melarang staf wanita memasuki gedung Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan di Kabul.

Kabar itu disampaikan seorang staf kementerian tersebut sebagaimana dilansir Hindustan Times, Kamis (16/9/2021).

Dia menuturkan, Taliban hanya mengizinkan laki-laki untuk memasuki gedung Kementerian Urusan Perempuan Afghanistan.
“Empat wanita tidak diizinkan memasuki gedung,” kata staf wanita tersebut dikutip Sputniknews.

Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus, komunitas internasional menerka-nerka kebijakan apa yang bakal mereka terapkan, termasuk pemenuhan hak-hak perempuan.

Pasalnya, ketika Taliban berkuasa di Afghanistan pada 1996 hingga 2001, anak perempuan dan wanita tidak diperkenankan mengenyam pendidikan.

Selain itu, Taliban juga melarang keras musik dan seni selama periode kekuasannya tersebut.

Kini, setelah kembali merebut kekasaan di Afghanistan, Taliban menyatakan bahwa mereka telah berubah, termasuk sikap mereka terhadap perempuan.

Bulan lalu, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menggelar konferensi pers pertamanya sejak Taliban merebut Kabul.

Dalam konferensi pers itu, Mujahid meyakinkan bahwa Taliban berkomitmen untuk memberikan hak-hak perempuan.

Baca juga: Ada Rudal Balistik Peninggalan Uni Soviet di Lembah Panjshir, Lokasi Perlawanan Pasukan Anti Taliban

Baca juga: Taliban Umumkan Pembentukan Unit Tentara Afghanistan, Peralatan Tempur Warisan Amerika Jadi Andalan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved