Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Semakin Panas, Uni Eropa Respon Negatif Aliansi Baru Amerika Serikat, Australia dan Inggris

Australia terancam merugi pasca keputusannya bergabung dalam aliansi baru AS, Australia, dan Inggris.

Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Ilham Yafiz
YVES HERMAN / POOL / AFP
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen 

Komisi Eropa mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menunda negosiasi dengan Australia mengenai upaya tiga tahun Canberra untuk mengamankan kesepakatan perdagangan UE.

Sementara itu, presiden AS telah meminta pertemuan dengan timpalannya dari Prancis untuk membahas krisis tersebut.

Joe Biden dikatakan segera mencoba menjadwalkan panggilan dengan Emmanuel Macron.

Presiden Macron tidak akan menghadiri Sidang Umum PBB (UNGA) secara langsung tahun ini dan pertemuan semacam itu harus dilakukan melalui telepon atau video.

Hingga Selasa sore, tidak ada panggilan yang disepakati, meskipun Macron menemukan waktu untuk berbicara dengan mitranya dari India, Narendra Modi, tentang strategi Indo-Pasifik.

Macron juga mengadakan pertemuan dengan presiden Georgia dan perdana menteri Lebanon yang dijadwalkan minggu ini, bersamaan dengan peresmian koleksi seni modern di Paris.

Berbicara setelah pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di sela-sela UNGA di New York, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan: "Kami pikir unilateralisme, ketidakpastian, kebrutalan, dan tidak menghormati pasangan Anda adalah bagian dari masa lalu tetapi terus berlanjut. ."

"Ini bukan hanya tentang pelanggaran kontrak yang brutal, tak terduga, dan tidak dapat dijelaskan," kata Le Drian. "Yang penting sekarang adalah pelanggaran kepercayaan antara mitra, karena mitra dalam aliansi berarti transparansi dan prediktabilitas. Ini membutuhkan penjelasan."

Pakta AUKUS akan memasok Australia dengan setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir pada tahun 2040.

Canberra menarik diri dari kontrak aslinya dengan Prancis untuk selusin kapal selam kelas serang dalam kesepakatan senilai setidaknya $66 miliar dan untuk itu pekerjaan sedang berlangsung.

Terkait dengan pengumuman tersebut adalah pembukaan oleh perdana menteri Australia, presiden AS dan perdana menteri Inggris tentang pengaturan keamanan baru antara ketiga negara, yang berfokus pada keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

( Tribunpekanbaru.com )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved