HEBOH Ribuan Murid dan Guru Positif Covid, Nadiem Makarim: Itu Data Mentah Banyak Erornya
Mengingat, akan terjadi dampak yang permanen jika anak-anak sekolah masih akan terus belajar secara daring.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
"Kedua adalah mengintegrasikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan mengimplementasikannya ke sekolah-sekolah kita, jadi ini merupakan dua inisiatif besar kita," kata Nadiem.
Rencana kolaborasi ini dilakukan Nadiem demi dunia pendidikan dapat aktif kembali secara tatap muka.
Mengingat, akan terjadi dampak yang permanen jika anak-anak sekolah masih akan terus belajar secara daring.
Khususnya bagi pendidikan anak Sekolah Dasar (SD) dan usia dini (PAUD)
"Data dari berbagai sumber menunjukkan betapa menyeramkannya learning los yang bisa terjadi di luar kondisi psikologis, apalagi di tingkat SD dan PAUD dimana mereka paling membutuhkan PTM, dan dampak ini akan permanen," jelas Nadiem.
Oleh karenanya, Nadiem lebih merasa khawatir jika anak-anak pada jenjang pendidikan tersebut masih melakukan pendidikan secara daring.
Apalagi data menunjukkan saat ini baru ada 40 persen sekolahan yang melakukan PTM.
Pihaknya lebih mengkhawatirkan hal itu daripada khawatir terjadi kenaikan tren positivity rate saat PTM sekolah.
"Kita tidak begitu merasa khawatir saat terjadi kenaikan selama dimulainya PTM sekolah, tapi saya akan lebih khawatir jika hanya 40 persen dari sekolah kita yang sudah memulai PTM. Sementara 60 persen lainnya belum memulai PTM," tegas Nadiem.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/raker-bersama-mendikbud-nadiem-makarim-dan-komisi-x-dpr_20191106.jpg)