Pesan Cewek Via Aplikasi Kencan Online, Si Pria Ternyata Oknum Anggota Satpol PP Pekanbaru
Pesan cewek via aplikasi Kencan Online , si pria ternyata oknum Anggota Satpol PP Pekanbaru , ini sanksinya
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pesan cewek via aplikasi Kencan Online , si pria ternyata oknum Anggota Satpol PP Pekanbaru , ini sanksinya.
Satu oknum anggota Satpol PP Pekanbaru diduga terlibat adu fisik usai pesan cewek via aplikasi Kencan Online .
Atas perbautannya yang coba-coba pesan cewek via aplikasi Kencan Online tersebut, dan itu melanggar Perda karena mendukung prostitusi, maka oknum non PNS di Satpol PP Pekanbaru terancam sanksi.
"Kalau memang terbukti tentu kita proses," papar Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Iwan Simatupang kepada Tribunpekanbaru.com, Selasa (5/10/2021).
Menurutnya, secara etika oknum anggota satpol itu sudah melanggar.
Oknum tersebut juga terancam sanksi disiplin.
"Kita akan proses secara internal, kita juga pelajari dulu karena status yang bersangkutan non PNS," paparnya.
Dirinya mengaku belum mendapat informasi detil perihal keterlibatan oknum anggotanya dalam kejadian tersebut.
Ia juga menyebut pihaknya belum menerima laporan resmi dari kepolisian perihal kejadian itu.
Iwan tidak segan menjatuhkan sanksi terhadap anggotanya bila terbukti melanggar etik.
Ia pun menyiapkan sanksi dalam proses secara internal.
"Kalau terbukti memang melanggar etik ya kita proses, yang berangkutan juga kita kenakan hukum disiplin," jelasnya.
Open BO di MiChat, Wanita Cantik di Pekanbaru Ajak 6 Pria ke Hotel
Pesan wanita untuk 'cinta satu malam', pria ini justru babak belur.
Pria yang memesan wanita open BO lewat aplikasi Michat tersebut menjadi bulan-bulanan karena tidak membayar sesuai kesepakatan.
Alhasil, si Pria itu alami luka-luka di tubuhnya.
Begini kronologi selengkapnya :
Seorang wanita Open BO di Pekanbaru mengajak 6 teman prianya untuk menghajar pelanggan.
Wanita berinisial Ma itu bersama 6 orang teman lelakinya akhirnya diamankan oleh personel Polsek Pekanbaru Kota.
Mereka terlibat aksi penganiayaan terhadap seorang pria bernama Ade, yang diketahui memesan Ma lewat aplikasi Michat untuk indehoi.
6 orang lelaki yang merupakan rekan Ma itu masing-masing berinisial I, T, R, H, D dan F.
Kapolsek Pekanbaru Kota, AKP Josina Lambiombir mengatakan, aksi pengeroyokan ini awalnya terungkap karena ada laporan dari pihak hotel, Senin (4/10/2021) dini hari.
"Bahwa sudah terjadi keributan di Hotel Red Planet. Kemudian piket SPKT dan piket opsnal Polsek Pekanbaru Kota turun ke Hotel Red Planet,”kata Josina.
“Ternyata terjadi perkelahian antara orang yang order (lewat) aplikasi Michat dengan wanita dan segerombolan lelaki,"imbuhnya.
"Kami amankan dan kami bawa ke Polsek Pekanbaru Kota," lanjutnya.
Diungkapkan Josina, perkelahian dipicu karena pria pemesan tidak membayar sesuai kesepakatan.
Sebelumnya antara Ma dan pria pemesan itu, melakukan percakapan lewat Michat.
Alhasil, mereka menyepakati harga Rp 600 ribu untuk kegiatan cinta satu malam itu.
Namun nyatanya, korban hanya membayar Rp190 ribu.
Ma selaku wanita pesanan pun marah dan tidak terima karena pria itu telah melanggar kesepakatan.
Ma kemudian mengajak 6 teman lelakinya.
Pria pemesan itu pun akhirnya menjadi bulan-bulanan.
Akibat kejadian ini, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Ditegaskan Josina, aplikasi seperti ini banyak dimanfaat sindikat pelaku kejahatan.
Karena pihaknya sudah banyak mendapat laporan.
Di mana korbannya ada yang diperas, lalu dianiaya.
Karena para korban membatalkan pesanan sebelumnya di aplikasi Michat.
"Rata-rata para sindikat ini bekerjanya cepat, mereka mengambil uang korban, memukul lalu meninggalkan korban di hotel.
Banyak juga hotel di Pekanbaru ini yang menjadi modus atau tempat yang mereka pakai aplikasi Michat," urai Josina.
Terkait kejadian ini Josina mengimbau, agar masyarakat lebih bijak dan tidak menyalahgunakan aplikasi chatting atau media sosial. Seperti halnya memesan cewek PSK.
"Yang ada cewek malam itu sudah punya sindikat atau komplotan,” ujarnya.
“ Pada saat beraksi mereka langsung datang ke kamar hotel dan melakukan pemerasan terhadap orang yang memesan (wanita) lewat aplikasi Michat tersebut," pungkasnya.