Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

MENGUAK Gibran yang Hilang 6 Hari di Gunung Guntur: Buat Kesepakatan dengan Sosok Mistis

Penolakan tersebut menurutnya membuat sosok Kalong Wewe itu marah hingga mengancam Gibran tidak akan pernah bisa pulang.

TRIBUNJABAR.ID/SIDQI AL GHIFARI
Gibran, pendaki Gunung Guntur yang hilang selama enam hari, tengah dievakuasi Tim SAR Gabungan, Jumat (24/9/2021). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Masih ingat dengan Muhammad Gibran Arrasyid?

Gibran adalah seorang pendaki yang hilang selama enam hari di Gunung Guntur beberapa waktu lalu.

Ia pun menceritakan bagaimana dirinya bisa kembali dan ditemukan oleh warga.

Muhammad Gibran Arrasyid (14) remaja yang hilang di Gunung Guntur itu ditemukan tim SAR Gabungan, Jumat (24/9/2021) sore.

Sebelumnya, Gibran dinyatakan hilang sejak Minggu (19/9/2021) pagi.

Dikutip dari TribunJabar.id, sosok Gibran sempat viral setelah ia ditemukan selamat setelah hilang enam hari di Gunung Guntur, Garut.

Kini Gibran menceritakan mengenai apa yang terjadi selama ia menghilang di Gunung Guntur.

Selama ia menghilang, banyak kisah yang ia ceritakan salah satunya dirinya ditemani sosok putih.

Gibran mengaku ada sosok perempuan yang ia sebut sebagai Kalong Wewe.

"Kalong Wewe itu nawarin menikah dengan ratu di Gunung Guntur, tapi saya nolak, tidak mau," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Rabu (27/10/2021) di kawasan Cilopang Kaki Gunung Guntur.

Penolakan tersebut menurutnya membuat sosok Kalong Wewe itu marah hingga mengancam Gibran tidak akan pernah bisa pulang.

Namun Gibran membuat kesepakatan dengan Kalong Wewe tersebut.

Gibran menyebut, jika dalam waktu seminggu dirinya tidak ditemukan oleh warga, ia akan menjadi muridnya dan menikahi ratu di sana

"Kesepakatannya kalo saya dalam waktu seminggu tidak ditemukan oleh warga saya akan jadi muridnya, menikahi ratu di sana," ungkapnya.

Saat itu menurutnya ia sudah sadar bahwa dirinya berada di dunia lain sehingga ia berkeinginan untuk segera pulang.

Waktu berlalu, kemudian Gibran berhasil ditemukan oleh seorang yang bernama Ade Leji seorang yang dikenal sebagai seorang ahli hikmah asal kaki Gunung Guntur.

Saat itu ia juga membantah soal pernyataan yang menyebut jika dirinya tak sadarkan diri selama menghilang.

Menurutnya, saat itu Gibran sudah mendengar teriakan orang

Namun Gibran mengakui bahwa peristiwa tidak adanya malam hari saat dirinya berada Gunung Guntur adalah benar.

"Termasuk bertemu dengan beberapa sosok yang tidak sepenuhnya saya bisa gambarkan lewat omongan," ucapnya.

Menurutnya peristiwa besar itu sudah menjadi kehendak yang Maha Kuasa yang ia alami.

Orang tua Gibran, Alam Surahman mengatakan, peristiwa hilangnya Gibran beberapa waktu lalu membuat pihaknya memiliki tanggung jawab besar terhadap pelestarian alam.

"Kejadian ini merupakan kejadian yang membuat kami lebih sadar dan lebih bergairah untuk melestarikan alam," ucapnya.

Ia menjelaskan, saat ini Gibran dibentuk menjadi pribadi yang lebih perhatian terhadap alam seperti kampanye tanam pohon untuk para pendaki di Gunung yang berada di Garut.

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved