Pelecehan Mahasiswi UNRI

Dugaan Pelecehan Mahasiswi UNRI Oleh Dekan Jadi Sorotan, Pengakuan Korban Viral di Medsos

Mahasiswi tersebut merupakan mahasiswi HI FISIP UNRI angkatan 2018.Bahkan artis Cinta Laura membagikan video pengakuan mahasiswi tersebut melalui IG

Editor: Sesri
ISTIMEWA
Screenshot video 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dugaaan pelecehan mahasiswi Universitas Riau (UNRI) yang dilakukan oleh dosen jadi sorotan netizen.

Bahkan artis Cinta Laura membagikan video pengakuan mahasiswi tersebut melalui unggahan di Instagram storynya.

"Listen and Learn," tulis Cinta Laura dalam unggahannya tersebut.

Pengakuan mahasiswi yang diunggah di akun instagram resmi Korps Mahasiswa HI (Komahi UR) pada Kamis 4 November 2021 viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 13 menit 26 detik, sang mahasiswi menceritakan apa yang dialaminya saat menjalani bimbingan proposal skripsi dengan dosen tersebut.

Pelaku yang diduga melakukan perbuatan tak pantas itu disebut Dekan FISIP UNRI, Syafriharto.

Mahasiswi tersebut merupakan mahasiswi HI FISIP UNRI angkatan 2018.

Baca juga: Dugaan Pelecehan Mahasiswa Unri oleh Oknum Dekan, Minta Cium di Bagian Bibir

Baca juga: VIDEO: Heboh Pengakuan Mahasiswi di Riau Diduga Alami Pelecehan Seksual Oleh Dekan Viral

Dalam video yang beredar, ia mengaku tidak hanya mendapatkan pelecehan secara verbal, tapi juga secara fisik.

Ia pun mengalami trauma berat atas peristiwa yang dialaminya pada akhir Oktober 2021 lalu.

Tidak hanya itu, dalam pengakuan itu sang mahasiswi juga mengatakan ia sudah mencoba untuk melaporkan hal ini pada dosen dan juga ketua jurusan, namun tidak ditanggapi.

Justru ia mendapat intimidasi dari dosen dan ketua jurusan agar menutup mulut dan tidak menceritakan hal ini pada pihak lain.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti identitas perempuan dalam video yang mengaku mahasiswi HI FISIP UNRI yang diduga mengalami pelecehan seksual tersebut.

Sementara itu, tribunpekanbaru.com juga sudah melakukan upaya konfirmasi kepada Dekan FISIP UNRI, Syafriharto.

Saat dihubungi lewat sambungan telfon dan ditanyai perihal video pengakuan yang telah viral itu, Syafriharto mengaku belum mengetahuinya.

"Hah, tak tahu saya tuh, belum dapat saya informasinya," kata Syafriharto, Kamis (4/11/2021).

"Coba kirim (videonya)," imbuhnya.

Tribunpekanbaru.com lalu mengirimkan video yang diminta oleh Syafriharto lewat pesan WhatsApp.

"Nanti saya cek dulu," tuturnya lewat pesan WhatsApp.

Selanjutnya, tribunpekanbaru.com memintai tanggapan atau klarifikasi dari Syafriharto.

"Saya belum tau ni... terkejut saya ni," sebut Syafriharto membalas pesan.

Saat ditanyai terkait ini, apa langkah yang akan diambilnya, dan apakah dia melontarkan bantahan atas tuduhan itu, Syafriharto belum memberikan balasan.

UPT Perlindungan Perempuan dan Anak di DP3A Kota Pekanbaru Siap Dampingi

UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Pekanbaru siap memberi pendampingan kepada mahasiswi diduga korban pelecehan seksual oleh oknum di FISIP Universitas Riau.

Kasus ini mencuat usai korban mengunggah pengakuannya ke media sosial.

Kepala DP3A Kota Pekanbaru, Chairani mengaku bakal siap mendampingi korban.

Namun ia masih menanti fakta dari dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Riau angkatan tahun 2018.

Dirinya mengaku siap mendampingi apabila korban melaporkan hal ini ke UPT UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru.

"Kita masih menanti fakta dari kejadian ini, apalagi informasinya simpang siur. Namun kita siap mendampingi korban bila nantinya membutuhkan pendampingan dari tim," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (4/11/2021) sore.

Dirinya menyayangkan bila kejadian itu memang dilakukan oleh oknum akademisi di perguruan tinggi. Maka pihaknya siap menfasilitasi secara kekeluargaan terkait dugaan kasus tersebut.

Chairani berharap kalangan kampus mestinya menghormati harkat dan martabat wanita. Apalagi diduga pelaku merupakan akademisi dan korban merupakan mahasiswi.

Pelaku mestinya melindungi korban yang tengah menempuh pendidikan di kampus. Korban juga sedang berupaya menuntaskan studinya di kampus itu.

"Ini mahasiswinya, mestinya mendapat perlindungan. Takutnya dengan kejadian ini berdampak kepada psikis korban," ujarnya.

Pihaknya siap menindaklanjuti bila korban melayangkan laporan ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di DP3A Kota Pekanbaru. Mereka juga siap menelusuri dugaan pelecehan di kampus tersebut.

"Kita akan telusuri dulu seperti apa kejadiannya, maka kita imbau semua pihak agar menghargai harkat dan martabat perempuan dalam segala situasi," paparnya

( Tribunpekanbaru.com /Rizky Armanda/ Fernando)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved