Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ratusan Orang Berhubungan Badan di Pulau Ini, Sampai-sampai Kondisi Pulau Memprihatinkan

Di pulau ditemukan kondom, tisu toilet sampai minuman kaleng. Pulau ini jadi favorit melakukan hubungan badan

Editor: Budi Rahmat
shutterstock via Kompas.com
Ilustrasi bercinta 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Parah, pulau terpencil ini terancam rusak dipakai oleh ratusan orang untuk melakukan hubungan badan.

Dari pulau yang kecil itu, setidaknya ada ratusan lokasi tempat berhubungan badan.

Itu bisa terlihat dari sampah yang berserakan di tempat berhubungan badan.

Baca juga: Saat Asyik Berhubungan Badan Sambil Mabuk, Siswi SMP Ini Syok Dengar Pintu Kamar Diketuk

Mulai dari tisu, kondom sampai minuman kaleng berserakan di pantai yang dikenal dengan pasir putihnya.

Mirisnya lagi, satwa yang menjadi khas di pulau tersebut yakni kadal raksasa juga ditemukan mati karena memakan kondom.

Peneliti yang sampai di lokasi tersebut menilai, pulau tersebut akan hancur karena banyaknya orang melakukan hubungan badan di lokasi.

Mereka mengibaratkan, lokasi pasir pantai dipakai untuk off-road.

Sepasang kekasih berhubungan seks di pantai, tulisnya, itu tidak masalah; tetapi kalau ada ratusan orang yang melakukannya di area yang sama setiap hari, itu merusak bukit pasir seperti jika dipakai off-road.

Inilah Lokasinya

Cagar Alam Khusus Dunas de Maspalomas di pulau Gran Canaria, Spanyol, rusak akibat dipakai banyak turis untuk berhubungan seks.

Dunas de Maspalomas dikenal dengan bukit pasir alaminya yang bergelombang dan mercusuarnya yang bertengger di tepi laut.

Bukit pasirnya, yang dilindungi secara hukum sejak 1982, adalah salah satu yang tersisa di Eropa, menyediakan tempat peristirahatan bagi burung yang bermigrasi antara Afrika dan Eropa

Baca juga: Diajak Berhubungan Badan Istrinya Tak Mau, Pria Ini Lapor Pak RT, Lalu Nyawa Istri Pun Dihabisi

Namun, kini cagar alam itu rusak akibat ulah manusia yang menggunakannya sebagai tempat berhubungan seks atau perbuatan lain yang tak bertanggung jawab.

Makalah baru dalam Journal of Environmental Management berjudul "Sand, Sun, Sea and Sex with Strangers, the 'five S's. Characterizing 'cruising' activity and its environment impact on a protected coast dunefield", mengamati dampak lingkungan pada cagar pantai yang digunakan sebagai tempat bercinta.

Para peneliti menemukan 298 "tempat seks" di pantai, dengan luas total lebih dari 3 km persegi, terutama di antara vegetasi penuh lebat dan nebkha, bukit pasir yang menggembung di sekitar vegetasi.

Mereka mempelajarinya selama Mei 2018, periode yang termasuk festival Gay Pride lokal.

Hubungan seks para turis dan kedatangan manusia yang menjamah situs itu berdampak langsung tidak hanya pada nebkha, tetapi juga pada delapan spesies tanaman asli, tiga di antaranya endemik, menurut para peneliti yang dikutip CNN Travel, Kamis (11/11/2021).

Para turis dan membuang sampah termasuk rokok, kondom, tisu toilet, tisu, dan kaleng.

Mereka juga menggunakan bukit pasir sebagai toilet. Peneliti menemukan lokasi buang air kecil dan BAB.

Semakin terpencil tempat seks, semakin sering digunakan dan semakin banyak sampah yang tertinggal di dalamnya.

Meskipun pihak berwenang menaruh kantong sampah di beberapa area yang lebih luas, itu biasanya penuh.

Bahkan "zona eksklusi" bukit pasir yang benar-benar terlarang untuk umum, atau dibatasi di sejumlah area, ditemukan memiliki 56 tempat seks.

Parahnya lagi, ada kadal raksasa Gran Canaria yang mati karena memakan kondom yang ditinggalkan oleh turis," tulis Patrick Hesp, salah satu penulis laporan tersebut, dalam artikel untuk The Conversation.

Menampung hingga 14 juta pengunjung per tahun, Gran Canaria biasa dikunjungi wisatawan dari AS, Inggris dan Jerman sebagai pasar utamanya.

Hesp dalam artikel terpisah menulis, "Kami tidak menyerukan larangan seks di depan umum, tetapi kami ingin orang-orang menyadari kerusakan yang dapat ditimbulkannya."(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved