Kesaksian Pilu Legiman usai Erupsi Gunung Semeru, Bongkar Reruntuhan Rumah Temukan Tangan
Saat itu erupsi Gunung Semeru begitu dahsyatnya. Warga terus berlarian menyelamatkan diri. Namun tidak dengan Rumini
TRIBUNPEKANBARU.COM- Erupsi Gunung Semeru telah meninggalkan cerita duka bagi keluarga korban.
Dari peristiwa alam itu telah 14 nyawa tercerabut.
Dari sekian banyak cerita pilu yang didengar, salah satunya dari kesaksian Legiman.
Baca juga: Merinding, Ramalan Jayabaya Dikaitkan dengan Letusan Gunung Semeru, Pulau Jawa Disebut Akan Terbelah
Ia adalah salah satu warga yang sempat menyelamatkan diri dari peristiwa yang terjadi Jumat.
Meski demikian, ia tahu ada sebuah cerita pilu yang sulit untuk diungkapkan dengan detil gambar.
Itu adalah cerita Rumini yang memilih bertahan mendampingi ibunya yang bernama Salamah berusia 70 tahun.
Rumini yang masih muda berusia 28 tahun, tahu ada kejadian yang mengerikan itu.
Untuk menyelamatkan diri, ia bisa melakukannya.
Namun, pada keputusan akhir, ia memilih mendampingi ibunya yang tidak mampu menggerakkan kaki.
Usai erupsi yang mengerikan itu jasad Rumini ditemukan di dalam rumah.
Pilu, tubuhnya ditemukan saling berpelukan dengan sang ibu.
Baca juga: Peluk Ibu yang Sudah Tua, Jasad Rumini Ditemukan di Reruntuhan,13 Orang Tewas Korban Erupsi Semeru
Keduanya meregang nyawa dan ditemukan dalam reruntuhan rumah.
Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Tribunnews, Senin (6/12/2021).
Salamah (70) dan anaknya, Rumini (28), ditemukan tewas berpelukan pasca-erupsi Gunung Semeru menyapu kediaman mereka di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).
Mereka menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.
Legiman, adik ipar Salamah mengatakan, ketika Gunung Semeru meletus, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.
Sedangkan Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
Sementara suami dan anak Salamah selamat meski mengalami luka akibat reruntuhan bangunan rumah.
Baca juga: Update Gunung Semeru Meletus, Dua Dusun Terisolasi, Ribuan Warga Menunggu Diungsikan
14 warga meninggal dan 2.970 rumah terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat, hingga 6 Desember, 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sebagian rumah warga rusak dan tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru. Sebagian lainnya penuh dengan abu.
Selain rumah rusak, BPBD mencatat 14 orang meninggal pasca-erupsi Semeru.
Adapun warga yang mengungsi berjumlah 902 orang. Rinciannya, di Kecamatan Pronojiwo 305 orang, Kecamatan Candipuro 409 orang, dan di Kecamatan Pasirian 188 orang.
Mereka mengungsi di berbagai tempat, seperti di masjid, gedung sekolah, balai desa, dan fasilitas umum lainnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/rumah-terendam-abu-vulkanik-gunung-semeru.jpg)