Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

SINDIKAT Pemalsu Kartu Prakerja: Bobol situs BPJS Ketenagakerjaan & Untung Rp 18 M

polisi menyamar dengan masuk ke grup Telegram sindikat jual beli data. Dari situlah, polisi memperoleh petunjuk soal komplotan tersebut.

Tribun Makassar
Informasi Terbaru Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021, Cara Daftar www.prakerja.go.id 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sindikat pemalsu Kartu Prakerja diamankan Polisi.

Ada lima orang yang diamankan.

Mereka berinisial AP, AE, RW, WG, dan BY.

Nama terakhir yang disebut bertugas sebagai peretas utama atau main hacker.

AP, AE, RW, WG dibekuk Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat di salah satu hotel di Jalan Kebon Kawung, Kota Bandung.

Adapun BY dicokok di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Berikut Kompas.com merangkum fakta-fakta tentang komplotan pemalsu Kartu Prakerja ini.

Polisi menyamar ke grup Telegram sindikat jual beli data

Untuk mengungkap kasus ini, polisi menyamar dengan masuk ke grup Telegram sindikat jual beli data. Dari situlah, polisi memperoleh petunjuk soal komplotan tersebut.

Direktur Reskrimsus Polda Jabar Kombes Pol Arief Rachman mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula dari informasi kebocoran data kependudukan.

Data-data tersebut disalahgunakan dan diperjualbelikan secara bebas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Ditambah banyaknya kebocoran data dan distribusi penyaluran dana prakerja, sehingga Unit 3 Subdit 1 melakukan patroli cyber dan penyelidikan," ujarnya, Sabtu (4/12/2021).

Data dicuri dari situs BPJS Ketenagakerjaan

Komplotan pembuat Kartu Prakerja fiktif ini mendapatkan data-data penting dari situs BPJS Ketenagakerjaan.

Arief menjelaskan, peretas melakukan akses ilegal, pencurian data, hingga otoritas ilegal di situs BPJS Ketenagakerjaan.

Pelaku mengakses data kependudukan dengan cara scraping (mengekstraksi data dari suatu situs) secara acak.

"Data kependudukan ini didapatkan dari website BPJS ketenagakerjaan, bukan dari server utama yang ada di Dukcapil (Kependudukan Catatan Sipil)," ucapnya di Markas Polda Jabar, Senin (6/12/2021).

Dikatakan Arief, polisi masih berkoordinasi dan melakukan pendalaman dengan pihak terkait mengenai data yang diperoleh komplotan tersebut.

Raup Rp 18 miliar

Dari perbuatannya, komplotan ini meraup Rp 18 miliar.

"Para tersangka membuat Kartu Prakerja fiktif dan mendapat keuntungan total Rp 18 miliar," tutur Arief.

Saat polisi menyergap AP, AE, RW, WG, mereka sedang melakukan kegiatan bersifat digital, yakni transaksi hingga mencetak Kartu Prakerja.

"Kami amankan dan lakukan pendalaman, kami temukan bahwa pelaku utama, atau main hacker-nya tak ada di situ, tetapi di satu pulau," terang Arief.

Beberapa hari kemudian, polisi menciduk BY di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Harapan baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.

"Alhamdulilah dalam waktu tiga hari kami berhasil menangkap dan mengamankan saudara BY yang merupakan pembuat atau pelaku akses ilegal," bebernya.

( Tribunpekanbaru.com / Kompas )

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved