Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pekanbaru

Ini Kronologi Klaster Covid-19 di Abdurrab Islamic School Versi Dinas Kesehatan Pekanbaru

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru akhirnya membeberkan kronologi dari klaster Abdurrab Islamic School (AIS)

Penulis: Fernando | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM/FERNANDO SIKUMBANG
Ambulans masuk ke dalam areal Abdurab Islamic School. Kronologi Klaster Covid-19 di Abdurrab Islamic School Versi Dinas Kesehatan Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru akhirnya membeberkan kronologi dari klaster Abdurrab Islamic School (AIS).

Kemunculan klaster Covid-19 di sekolah terpadu itu bermula dari tujuh orang bergejala pada 15 November 2021.

Mereka yang mengalami gejala dinyatakan positif covid-19 setelah menjalani swab PCR pada 19 November 2021.

Tim dari Puskesmas Garuda melakukan PCR terhadap 24 siswa pada 25 November 2021.

Tim RSD Madani pada saat bersamaan juga melakukan tes PCR terhadap 63 orang guru dan 275 siswa SMP dan SMA sekolah itu.

Hasil swab PCR terbit pada 26 November 2021 terhadap 362 orang ternyata ada 113 orang positif Covid-19.

Mereka yakni 19 orang guru dan 94 orang siswa. Ada 249 orang lainnya hasil swab PCR negatif.

Tim lantas melakukan exit tes swab antigen bagi 128 siswa.

Mereka akhirnya dipulangkan oleh pihak sekolah dan mendapat pengarahan dari kepolisian sebelum pulang pada 2 Desember 2021.

Setelah itu 94 orang siswa yang positif di sekolah itu akhirnya menjalani swab ulang dari Puskemas Garuda. Hasilnya mereka negatif dan bisa pulang ke rumahnya setelah sepuluh hari isolasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy mengatakan bahwa seluruh pasien Covid-19 di Klaster AIS sudah sembuh.

Mereka terdata ada 140 orang yang positif Covid-19.

"Mereka sudah negatif semua, tapi kita lakukan pengawasan terhadap para pasien yang sudah berada di rumah. Apalagi saat exit test, ada dua yang positif," jelasnya kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (8/12/2021).

Ada 29 orang terdata positif saat pulang ke rumah lebih dulu usai munculnya klaster ini. Mereka yang pulang tidak cuma berasal dari Kota Pekanbaru.

Ada juga mereka yang berada dari luar kota. Pihaknya pun bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Riau guna mengkoordinir.

"Nantinya bisa kordinasi dengan daerah pasien yang positif, sebab itu tanggung jawab daerah asal bersama dnas kesehatan provinsi," ujarnya.

Pihaknya sudah melaporkan data ini terkait adanya pasien yang pulang lebih dulu. Ia mengaku laporan terkini pasien yang pulang lebih dulu sudah negatif covid-19.

Tim dinas kesehatan bersama satgas terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas di sekolah. Mereka tidak inginn terjadi klater baru di sekolah.

"Kita imbau agar ada edukasi bagi seluruh sekolah, supaya bisa waspada munculnya kasus baru di sekolah," paparnya.

Sebelumnya, Konsultan Hukum Yayasan Abdurrab, Armilis menyanggah kabar adanya pasien kontak erat yang kabur dari lokasi isolasi di asrama AIS.

Padahal data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada 29 orang pasien kontak erat pulang tanpa sepengetahuan petugas.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved