KABAR BAIK, Vaksin BionTech dan Pfizer Ampuh Hadapi Virus Omicron
Vaksin BioNTech dan Pfizer disebut sangat efektif dalam menetralkan Virus Omicron yang menjadi penyebab Covid-19.
Penulis: Ilham Yafiz | Editor: Rinal Maradjo
TRIBUNPEKANBARU.COM - BioNTech dan Pfizer disebut sangat efektif dalam menetralkan Virus Omicron yang menjadi penyebab Covid-19.
Dikutip Tribunpekanbaru.com dari Strait Times pada Rabu (8/12/2021) disebutkan,
Dalam sebuah uji laboratorium, tiga kali suntikan vaksin BionTech dan Vaksin Pfizer mampu menjinakan Virus Omicron Covid-19.
"Vaksin berbasis Virus Omicron baru akan didistribusika pada Maret 2022," sebut bos Pfizer Albert Bourla.
Ia menjelaskan, dua dosis vaksin BioNTech dan Pfizer akan menghasilkan antibodi penetralisir, dan selanjutnya dosis ketiga akan mereka meningkatkan antibodi penetral dengan faktor 25.
Baca juga: Virus Omicron Sudah Menyebar di 40 Negara, Bisakah Vaksin Saat ini Menangkalnya, Begini Kata WHO
Baca juga: GAWAT! Kasus Pertama Virus Omicron Ditemukan di Malaysia
Dalam penjelasannya, juga disebutkan, dalam penelitian terhadap darah pasien yang mendapat suntikan booster ketiga sebulan yang lalu mampu menetralkan Virus Omicron .
"Efektivitasnya sama dengan dua dosis melawan virus asli yang pertama kali ditemukan di China," sebutnya.
Bourla juga menyebutkan, tindak terbaik untuk mengatasi penyebaran Virus Omicron ini adalah dengan tetap melakukan vaksinasi penuh dengan dua seri dosis pertama.
"Dan tentunya, booster tetap merupakan tindakan terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19," tegasnya.
Temuan ini secara luas sejalan dengan studi pendahuluan yang diterbitkan oleh para peneliti di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan pada hari Selasa (7/12/2021).
Disebutkan bahwa Virus Omicron, sebagian dapat menghindari perlindungan dari dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
Namun dalam penelitian itu juga ditemukan bahwa suntikan ketiga sangat membantu infeksi akibat serangan Virus Omicron.
Kemenkes Bantah Virus Omicron di Indonesia
Kementerian Kesehatan, kemenkes bantah adanya temuan kasus Covid-19 Varian Omicron di Indonesia.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyatakan tidak benar varian Omicron telah terdeteksi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Tidak benar (varian Omicron terdeteksi di Bekasi)," kata Nadia dalam pesan tertulis kepada Kompas.tv, Rabu (8/12/2021).
Lebih lanjut, Nadia menegaskan bahwa varian Omicron sampai saat ini belum terdeteksi di Indonesia.
"Sampai saat ini belum terdeteksi (di Indonesia)," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan, empat warga ber-KTP Jakarta dinyatakan terpapar virus corona varian Omicron berdasarkan hasil tes Covid-19 di wilayahnya.
Sri berujar, keempat orang tersebut menjalani tes Covid-19 di laboratorium swasta, yakni Laboratorium Farmalab Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Sri menegaskan bahwa keempat orang tersebut bukan warga ber-KTP Kabupaten Bekasi meskipun menjalani tes Covid-19 di wilayahnya.
"Empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu bukan warga Kabupaten Bekasi, tetapi warga DKI Jakarta," ujar Sri dalam keterangan tertulis, Rabu (8/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
Sri mengatakan, keempat orang yang terpapar Omicron itu telah bepergian ke luar negeri.
"Empat orang warga yang terpapar virus Omicron itu diketahui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri," kata dia.
Meski orang yang terpapar Omicron bukan warga Kabupaten Bekasi, Sri meminta jajarannya mewaspadai penyebaran virus corona varian baru tersebut, karena virus tersebut terdeteksi berdasarkan hasil tes Covid-19 di Kabupaten Bekasi.
"Pemkab harus waspada terhadap warga yang baru datang dari luar negeri. Apalagi warga Jabar, di mana pergerakannya dari luar negeri cukup banyak," ujarnya.
Sri juga meminta para camat di Kabupaten Bekasi berperan aktif mengawasi warga, terutama warga yang baru datang dari luar negeri.
Hal tersebut perlu dilakukan lantaran penyebaran varian Omicron lebih cepat dibanding virus corona varian lainnya.
Meski begitu, belum ada laporan mengenai tingkat kematian akibat terpapar Omicron.
Berdasarkan pernyataan organisasi kesehatan dunia atau WHO, kata Sri, paparan Omicron bisa dicegah salah satunya dengan vaksinasi Covid-19.
"Vaksin Covid-19 masih harus tetap dilakukan," kata Sri.
( Ilham Yafiz / Tribunpekanbaru.com )