Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Suami Di Ladang Saat Erupsi Semeru, Sepekan Menunggu Nenek Mahriyeh Berharap Bertemu Jasadnya

Sejak gunung Semeru meletus Sabtu (4/12) lalu Mahriyeh (70) tak bertemu lagi dengan suaminya Miran (80), dia berharap bertemu segera jasad suaminya.

Editor: CandraDani
KOMPAS.COM/ASIP HASANI
Mahriyeh di rumah kerabatnya di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021) 

"Karena ladang itu letaknya agak di bawah, berimpitan dengan aliran lahar namun di belakangnya terdapat tebing. Jadi pasir lahar menumpuk di situ," ujar Wagiman.

Menurutnya, ketebalan pasir erupsi Gunung Semeru yang mengubur ladang padi Miran mencapai sekitar 50 meter.

"Kami di sini hanya dapat berdoa semoga Bapak (Miran) segera ditemukan. Kasihan Emak (Mahriyeh)," kata Wagiman.

Diberitakan sebelumnya, beberapa jam sebelum erupsi Gunung Semeru terjadi, pada Sabtu pagi Mahriyeh masih bertemu Miran saat mengantarkan bekal makan untuk suaminya itu.

Tanaman padi milik kakek dan nenek itu sudah menguning dan tinggal beberapa hari lagi menjelang panen.

Karenanya Miran harus berjaga dan menginap di gubuk yang ada di salah satu sudut ladang untuk menjaga padi dari serbuan kawanan monyet.

Waktu itu Mahriyeh sebenarnya sudah meminta Miran untuk pulang karena takut terjadi banjir lahar dingin jika turun hujan lebat. Tapi Miran menolak pulang.

Mahriyeh tidak menyangka pertemuan pagi hari itu di ladang padi menjadi pertemuan terakhirnya dengan Miran.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Sepekan Mahriyeh Tunggu Suami yang Ditinggal di Ladang Lereng Semeru"

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved