Anak Panti Asuhan di Medan Dirudapaksa Tiga Orang, Satu Pelaku Berhasil Dikenali
Korban yang masih berusia 8 tahun tak berdaya ketika ia disekap oleh tiga pelaku. Ia digilir sebanyak tiga kali selama tiga hari.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Panti asuhan yang seharusnya menjadi tempat berlindung bagi anak-anak yang tak memiliki orangtua malah menjadi neraka bagi SAH (8).
Bocah perempuan penghuni panti asuhan di Kota Medan itu mengaku dirudapaksa oleh tiga orang.
Parahnya lagi, bocah berinisial SAH itu dicabuli tiga hari berturut-turut di lingkungan panti asuhan.
Kini bocah perempuan itu mengalami trauma yang berat.
Menurut Harrysman Simanjuntak, pendamping korban, kejadian memilukan ini berlangsung pada Kamis (9/12/2021) sampai Sabtu (11/12/2021) lalu.
Tindakan asusila tersebut dilakukan oleh tiga orang pelaku, yang juga merupakan penghuni panti asuhan.
"Awal kejadian hari Kamis. Korban disergap oleh tiga orang, satu diantaranya korban kenal, dua lagi enggak dikenal karena memakai penutup wajah," kata Harrysman kepada Tribun-Medan.com, Minggu (19/12/2021).
Ia mengatakan, ketiga pelaku menarik korban dan memegang kaki serta tangannya.
Kemudian, korban dibawa dengan kondisi mulut ditutup, lantaran korban sempat berteriak.
"Korban pun dibawa ke sebuah kamar. Di dalam kamar, korban tetap berusaha melawan, tetapi tidak mampu. Di dalam kamar, para pelaku ini langsung melakukan tindakan asusila terhadap korban," sebutnya.
Harrysman menjelaskan, setelah selesai menjalani aksinya, ketiga pelaku ini mengancam korban agar tidak memberi tahu kepada siapa pun, lalu meninggalkan korban.
"Para pelaku ini mengancam korban, katanya jangan kasih tau sama siapa pun, nanti ku cucuk kau lagi. Korban kemudian ditinggal begitu saja," tuturnya.
Lalu, ia mengatakan keesokan harinya, para pelaku ini kembali melakukan aksinya, bahkan selama tiga hari.
"Para pelaku ini tidak puas, besok malamnya kejadian terulang lagi, dan besok malamnya lagi juga masih diulang. Korban selalu dibawah ancaman para pelaku," katanya.
Ia menyebutkan, menurut pengakuan dari korban, salah satu pelaku yang dikenalinya itu telah beberapa kali terlihat melakukan hal yang sama dengan anak perempuan lainnya penghuni panti.
