Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usai Gegerkan Warga, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan Bocah yang Dirantai di Dalam Kamar

Dari hasil viaum yang dibeberkan polisi, ditemukan fakta baru terkait bocah yang dirantai di kamar rumah

Editor: Budi Rahmat
Pixabay
Ilustrasi bocah dirantai 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Usai geger temuan bocah dirantai di dalam rumah, kini terkuak lagi fakta yang bikin pilu.

Bocah R yang sudah tidak berdaya di dalam kamar karena kaki dan tangannya dirantai, ternyata juga jadi korban penganiayaan.

Hal tersebut tergambarkan dari hasil visum yang dilakukan pihak kepolisian.

Baca juga: Pernah Digigit, Disiram Minyak Panas, Bocah 5 Tahun yang Disekap dan Dirantai Alami Kekerasan Fisik

Di tubuh bocah R ditemukan beberapa bekas penganiayaan.

Ada bekas luka akibat pukulan benda tumpul.

"Benda tumpul, gigitan, dan siraman minyak panas," ujar Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (6/1/2022).

Polisi ungkap hasil visum menyusul penemuan bocah korban penyekapan di Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Mengutip Tribunnews.com, selain dirantai dan disekap, R ternyata mengalami kekerasan fisik lainnya.

Berdasarkan hasil visum, pada tubuh R ditemukan sejumlah jejak luka akibat hantaman benda tumpul.

Terdapat pula luka gigitan, bahkan jejak luka akibat cairan panas.

Kini, bocah malang tersebut telah mendapatkan penanganan oleh pihak kepolisian.

"Saat ini korban telah berada di tempat aman yang tak bisa saya sebutkan lokasinya."

"Yang jelas dalam perawatan Dokkes Polres Sumedang dan Dokkes Polda Jabar."

"Kami berharap traumanya hilang," kata Eko.

Terungkap karena Kebakaran

Bocah 5 tahun, R, asal Sumedang, Provinsi Jawa Barat disekap di dalam rumah oleh kerabatnya sendiri.

Terungkapnya nasib nahas bocah tersebut karena adanya insiden kebakaran di lantai dua rumah di Perumahan Anggrek Regensi Blok Soka, Rabu (5/1/2022).

Mengutip TribunJabar.id, saat ditemukan tetangga, ia terlihat terbaring di atas kasur dengan tangan dan kaki terikat rantai.

Rantai tersebut dikaitkan ke ranjang besi dan dibebani pelek mobil.

Korban tercatat sebagai warga Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung.

Menurut kesaksian tetangga, Deni Tandrus (58), pada saat itu, kebakaran terjadi ketika pintu rumah dalam kondisi tertutup dan penghuni sedang berada di luar rumah.

Asap yang keluar dari rumah itu membuat panik warga, hingga akhirnya mereka memilih untuk mendobrak pintu untuk mencari sumber api.

Berdasarkan pemeriksaan polisi, kebakaran di rumah Susilowati terjadi karena pemilik rumah lupa mematikan kompor gas saat merebus ayam.

Detik-detik Penyelamatan

Deni adalah orang pertama yang menemukan bocah tersebut.

Deni yang pada saat itu masuk ke rumah Susilawati, tiba-tiba mendengar suara minta tolong dari lantai dua rumah.

Baca juga: Masih Berusia Anak, Sejoli Pelaku Perampokan Bermodus Kencan di TPU Diserahkan ke Panti Sosial

Tak disangka setelah dihampiri, Deni menemukan R dengan kondisi demikian.

Warga lain yang mengetahuinya juga ikut panik dan tak terpikirkan untuk mengambil alat pemotong rantai.

Alih-alih memotong rantai, warga malah menelpon nomor yang tertera di depan rumah tepatnya di bawah plakat tulisan "Dijual".

"Ya, (warga menghubungi nomor yang tertera) kan itu ada nomor telepon di papan di depan rumah, di bawah tulisan dijual."

"Saya telepon, mengabarkan rumah terbakar dan seorang anak tersekap."

"Orang yang ditelepon tersebut memberitahukan bahwa kunci gemboknya ada di dekat TV," lanjut Deni.

Deni pun bergegas menghampiri posisi televisi dan mencari kunci gembok.

"Ketemu tuh kuncinya, tapi yang bisa dibuka hanya yang bagian kaki."

"Anak itu buru-buru diselamatkan untuk menghirup udara bersih dahulu, dibawa ke luar rumah."

"Telat beberapa menit mungkin wallahu a'lam, karena itu kan pengap tidak ada ventilasi sama sekali di lantai dua," ungkap Deni.

Pemeriksaan Dugaan Kasus Penjualan Anak

Polisi lakukan pendalaman kasus menyusul penemuan bocah korban penyekapan di Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Untuk diketahui, kasus ini membuat geger warga lantaran kejadian itu terungkap saat korban terjebak peristiwa kebakaran.

Peristiwa itu terjadi di Perumahan Anggrek Regensi Blok Soka, Kelurahan Situ, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang diketahui dihuni oleh Susilawati (53).

Atas kejadian tersebut, Susilawati saat ini tengah diperiksa polisi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, menjelaskan pemeriksaan dilakukan karena pernyataan Susilawati sering berubah-ubah.

Saat ditanyai soal hubungannya dengan korban, Susilawati sempat menuturkan bahwa bocah tersebut merupakan anak tantenya.

Namun, keterangan tersebut berubah lagi, Susilawati menyebut bahwa bocah tersebut adalah anak titipan dari kakeknya di Lampung.

"Pernyataan tersangka masih berubah-ubah."

"Kami masih dalami, termasuk dugaan kasus penjualan anak," kata Eko, Kamis (6/1/2022), dikutip dari Kompas.com.

Polisi berencana bakal melakukan tes kejiwaan terhadap Susilawati.

"Kami akan segera membawanya ke RS Sartika Asih (Bandung) untuk tes kejiwaan tersangka," sambung Eko.(*)

(Tribunpekanbaru.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved