Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Seorang Oknum TNI AU Ditahan Terkait Tenggelamnya Kapal Buruh Migran yang Tewaskan 21 Orang

Tenggelamnya kapal pengangkut buruh migran di Malaysia yang menewaskan 21 orang dan 30 masih hilang ternyata melibatkan seorang onum TNI AU.

Editor: CandraDani
KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI/Kompas
Kondisi kapal yang ditumpang 64 pekerja migran Indonesia yang karam akibat dihantam ombak di Pantai Tanjung Balau, Kota Tinggi Johor, Malaysia, pada Rabu (15/12/2021). 

Sebelumnya, nama Susanto sendiri muncul dari keterangan yang dilontarkan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani beberapa waktu silam melalui media massa.

BP2MI juga menduga, ada keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa kapal karam di Perairan Malaysia beberapa waktu lalu.

Hal itu didasari oleh hasil investigasi yang dilakukan BP2MI terkait peristiwa kemanusiaan tersebut.

Oknum tentara angkatan darat dan angkatan laut diduga membantu menyelundupkan PMI ilegal ke Malaysia.

Oknum TNI AU juga diamankan

TNI Angkatan Udara (AU) menahan Sersan Kepala S yang diduga ikut membantu pengiriman pekerja migran Indonesia ilegal ke Malaysia.

Penahanan dilakukan Polisi Militer TNI AU (Pomau) menyusul pendalaman yang dilakukan TNI AU atas keterangan BP2MI beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, Sersan Kepala S teah ditetapkan sebagai tersangka oeh penyidik Pomau.

Indan menjelaskan, keterlibatan Sersan Kepala S sebagai penyedia jasa transportasi darat.

Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, hasil investigasi pengiriman PMI itu dilakukan secara terorganisasi.

Dalam pelaksanaan pengiriman pekerja migran ilegal ini, ada calo-calo perekrut di daerah asal hingga pengurus transportasi di Bandara Hang Nadim, Batam, menuju pelabuhan di Tanjunguban.

Terkait peran Acing, Benny mengatakan, ia tak pernah tersentuh aparat penegak hukum.

Hal ini makin menguatkan dugaan BP2MI bahwa kegiatan pengiriman PMI ilegal itu sudah berlangsung lama dan diketahui banyak pihak.

"Dalam pelaksanaan kegiatannya, Susanto alias Acing tidak pernah tersentuh aparat keamanan dan aparat hukum," katanya.

Ia pun menduga kuat ada dukungan (backing) kuat dari anggota aparat penegak hukum setempat.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved