Perang Rusia - Ukraina : Warga Ikut Latihan Perang Pakai Baju Olahraga dan Senapan Kayu
Mereka antusias demi membela Ukraina yang terancam perang dengan Rusia. Tak ada senjata asli, warga manfaatkan kayu
Di sisi lain, negara-negara Barat telah mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang berat jika menyerang Ukraina lagi.
Moskwa bersikeras tidak menginginkan perang, tapi menolak seruan untuk menarik pasukannya. Kremlin beralasan bahwa mereka dapat mengerahkan pasukan di wilayahnya sendiri, jika dianggap perlu.
Rusia sebaliknya menyorot tanggapan Barat sebagai bukti bahwa negaranya adalah target, bukan penghasut agresi.
Tentara profesional Ukraina terekam sedang dilatih dengan senjata anti-tank NLAW Inggris untuk pertama kalinya.
Peluncur peluru kendali NLAW dipandang memiliki sistem pemandu yang sangat baik, yang memberikan kemungkinan besar untuk menghancurkan target yang bergerak dengan tembakan pertama.
Ukraina juga memiliki peluru kendali anti-tank Javelin AS dan sistem anti-tank serta drone bersenjatanya sendiri.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada Jumat (28/1/2022) bahwa pihaknya tidak percaya bahwa Putin "telah membuat keputusan akhir untuk menggunakan pasukan melawan Ukraina".
Tetapi dia menambahkan: "Dia (Putin) jelas sekarang memiliki kemampuan (menyerang)."
Sekutu dekat Putin, Konstantin Malofeev - yang menjalankan grup investasi - mengeklaim hanya perlu 48 jam untuk mengendalikan Ukraina.
“Konflik militer terbuka antara Rusia dan Ukraina tidak bisa menjadi perang, atau, setidaknya,
perang jangka panjang, karena perbedaan potensi militer begitu besar sehingga hanya ada operasi untuk memaksa perdamaian,” katanya.
“Ini akan memakan waktu maksimal 48 jam, dan kita tidak bisa membicarakan sisi yang berbeda.”(*)
(Tribunpekanbaru.com)
