Perang Rusia - Ukraina : Warga Ikut Latihan Perang Pakai Baju Olahraga dan Senapan Kayu
Mereka antusias demi membela Ukraina yang terancam perang dengan Rusia. Tak ada senjata asli, warga manfaatkan kayu
TRIBUNPEKANBARU.COM- Di tengah ancaman peperangan dengan Rusia, pendudukan Ukraina ikut serta menjadi relawan.
Mereka begitu bersemangat demi negaranya yang semakin memanas di wilayah perbatasan.
Saking inginnya memberikan bantuan pada tentaranya, warga Ukraina mulai melakukan latihan perang.
Namun, tentu saja mereka tidak melakukannya dengan senjata asli. Melainkan dengan senjata mainan yakni kayu yang sengaja dibentuk.
Namun, warga begitu antusias setelah kondisi Ukraina dan Rusia yang kian memanas.
Dalam sebuah laporan terlihat warga sipil yang menjadi sukarelawan pasukan amatir Ukraina terlihat berlatih dengan senapan kayu di sebuah situs bangunan yang telah ditinggalkan.
Hal itu mereka lakukan ketika kekhawatiran perang Rusia Ukraina terus tumbuh di perbatasan.
Melansir Mirror, pasukan cadangan itu menjalani latihan pada Sabtu (29/1/2022). Beberapa dari mereka didampingi pelatih dan menggunakan pakaian olahraga ketika berusaha menggunakan senjata tiruan.
Gugup atas ancaman sekitar 120.000 tentara Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan, Kiev telah meluncurkan pasukan Pertahanan Teritorial baru tahun ini, yang diharapkan akan dibangun menjadi korps 130.000 orang.
Meskipun mereka mungkin memiliki sedikit peluang melawan tentara Rusia profesional yang jauh lebih besar dan lebih lengkap, pasukan cadangan Ukraina dapat ditugaskan untuk melindungi situs sipil di ibu kota di tengah konflik apa pun.
Rusia-Ukraina Sepakat Jaga Gencatan Senjata
Pelatihan Sabtu (29/1/2022) mengumpulkan sekitar 70 penduduk setempat.
Beberapa di antaranya menggunakan perlengkapan infanteri lengkap dengan senapan berburu. Kelompok ini memiliki pengalaman tempur sebelumnya, ketika Rusia mencaplok Krimea pada 2014 lalu mendukung pemberontak yang memerangi pasukan pemerintah di Ukraina timur.
Mereka tergolong profesional kelas menengah sehingga memiliki senjata dan seragam. Sementara yang lain hanya senjata kayu.
AS telah memperingatkan bahwa intervensi militer mungkin dan akan segera terjadi. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa terlalu banyak "kepanikan" sudah merugikan ekonomi 41 juta orang penduduknya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat belum menanggapi tuntutan keamanan utama Moskwa dalam krisis di Ukraina, tetapi dia siap untuk terus berdialog.
