Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Peralatan Tempur Militer AS Tiba di Jerman, Ketegangan di Perbatasan Ukrania Rusia Semakin Tegang

Peralatan tempur militer Amerika Serikat tiba di Jerman di tengah ketegangan Ukraina dan Rusia.

Penulis: Firmauli Sihaloho | Editor: Ilham Yafiz
Stephen P. PEREZ / US ARMY / AFP
Foto dari Angkatan Darat AS menunjukkan para penerbang dari Sayap Operasi Mobilitas Udara 521 mendukung kedatangan Prajurit Korps Lintas Udara XVIII, 4 Februari 2022 di Wiesbaden, Jerman. Ini adalah yang pertama dari 2.000 Prajurit yang tiba di Eropa setelah pengumuman Pentagon tentang pasukan tambahan yang bergerak dari Amerika Serikat ke Eropa untuk mendukung sekutu NATO kami. Korps Lintas Udara XVIII, yang berfungsi sebagai Korps Kontingensi Amerika, akan menyediakan markas berkemampuan Satuan Tugas Gabungan di Jerman, saat 1.700 Penerjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82 dikerahkan ke Polandia. Langkah-langkah ini dirancang untuk menanggapi lingkungan keamanan saat ini dan memperkuat sayap timur NATO. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Peralatan tempur militer Amerika Serikat tiba di Jerman di tengah ketegangan Ukraina dan Rusia.

Tentara dengan Korps Lintas Udara ke-18 Angkatan Darat AS mendarat di Lapangan Terbang Angkatan Darat Wiesbaden pada hari Jumat lalu.

Dilansir dari Rusia Today, Minggu (6/2/2022), pasokan persenjataan dan alat berat kendaraan dan peralatan dirutunkan dari pesawat angkut militer.

Ini merupakan bagian dari 2.000 tentara AS yang diperintahkan ke negara-negara NATO di Eropa Timur di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Moskow atas Ukraina.

Foto milik Angkatan Darat AS ini menunjukkan kedatangan Prajurit Korps Lintas Udara XVIII, 4 Februari 2022 di Wiesbaden, Jerman. Ini adalah yang pertama dari 2.000 Prajurit yang tiba di Eropa setelah pengumuman Pentagon tentang pasukan tambahan yang bergerak dari Amerika Serikat ke Eropa untuk mendukung sekutu NATO kami. Korps Lintas Udara XVIII, yang berfungsi sebagai Korps Kontingensi Amerika, akan menyediakan markas berkemampuan Satuan Tugas Gabungan di Jerman, saat 1.700 Penerjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82 dikerahkan ke Polandia. Langkah-langkah ini dirancang untuk menanggapi lingkungan keamanan saat ini dan memperkuat sayap timur NATO.
Foto milik Angkatan Darat AS ini menunjukkan kedatangan Prajurit Korps Lintas Udara XVIII, 4 Februari 2022 di Wiesbaden, Jerman. Ini adalah yang pertama dari 2.000 Prajurit yang tiba di Eropa setelah pengumuman Pentagon tentang pasukan tambahan yang bergerak dari Amerika Serikat ke Eropa untuk mendukung sekutu NATO kami. Korps Lintas Udara XVIII, yang berfungsi sebagai Korps Kontingensi Amerika, akan menyediakan markas berkemampuan Satuan Tugas Gabungan di Jerman, saat 1.700 Penerjun payung dari Divisi Lintas Udara ke-82 dikerahkan ke Polandia. Langkah-langkah ini dirancang untuk menanggapi lingkungan keamanan saat ini dan memperkuat sayap timur NATO. (Stephen P. PEREZ / US ARMY / AFP)

Menurut Komando Eropa AS, para tentara akan mendirikan markas di Jerman, sementara 1.700 pasukan terjun payung dengan Divisi Lintas Udara ke-82 Angkatan Darat menuju Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina.

Secara keseluruhan, 2.000 tentara dari Fort Bragg di North Carolina akan menuju ke Eropa dalam beberapa hari mendatang.

Rekaman video menunjukkan pasukan turun dari pesawat mereka pada Jumat malam dan menurunkan paket dan kendaraan.

Pengerahan itu dimaksudkan untuk “mencegah dan mempertahankan diri dari segala agresi” dari militer Rusia, kata Gedung Putih, yang menyatakan bahwa Rusia sedang merencanakan serangan terhadap Ukraina.

Rusia telah membantah klaim ini, dan membantah tuduhan oleh badan-badan intelijen AS bahwa mereka berencana mengadakan insiden 'bendera palsu' untuk membenarkan serangan semacam itu.

AS menyatakan bahwa Ukraina harus diizinkan untuk bergabung dengan aliansi NATO, sesuatu yang selama beberapa dekade dianggap Rusia sebagai ancaman yang tidak dapat diterima terhadap keamanannya.

Sepanjang negosiasi, Moskow telah menuntut agar AS dan NATO menghentikan ekspansi lanjutan aliansi era Perang Dingin, tetapi para pemimpin di Washington dan Brussel menolak untuk mempertimbangkan langkah seperti itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko menyebut pengerahan AS sebagai "langkah destruktif" yang hanya akan "menyenangkan" pemerintah pro-Barat Ukraina, serta "meningkatkan ketegangan militer dan mengurangi margin untuk solusi politik."

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved